tanaman asuh my princess
Mengenal “tanaman asuh” pada saat sekolah saya mengikuti lomba “sekolah adiwiyata” tingkat kabupaten tahun 2010. Terus berbenah diri hingga mencapai puncak sebagai sekolah “adiwiyata mandiri” tahun 2016.
Program tanaman asuh harus dilakukan oleh seluruh warga sekolah, yaitu siswa, guru, dan tenaga kependidikan. Jika tanaman asuh milik siswa diletakkan di lingkungan kelas masing-masing, sedangkan milik guru dan lainnya diletakkan di hutan sekolah yang berupa “pohon asuh”.
Saya mencoba, tanaman asuh ini di rumah kepada ketiga putriku, mereka ngecat pot dan batu-batu kecil untuk hiasan sesuai warna yang diinginkan, menanam, dan memberi nama sang pemilik, nama tanaman serta nama latin tanaman tersebut.
Selain mendidik peduli lingkungan, tanaman asuh dapat memupuk karakter tanggung jawab. Jika biasanya ‘emak” yang menyiram, sekarang merekalah yang merawatnya. Seberapa besar tanggung jawab mereka hingga tanaman tersebut tidak sampai mati, karena jika itu terjadi, mereka harus mengganti dengan tanaman baru lagi.
Semoga bermanfaat
Love you my princess
Barokallah
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Good idea