Monopoli
Monopoli 😍
Oleh: Estu Puji Handayani
"Bunda buka laptop ya dik", kebiasaan bunda jika akan mengerjakan sesuatu, ijin agar tidak dikomen si ragil
"Oke dah bun, adik mau membuat sesuatu, kalau sudah jadi nanti main dengan adik ya", jawaban si ragil mengharap
Bunda asyik di depan laptop dengan jari-jari yang tidak lepas dari keyboard. Sedangkan si ragil bersimpuh di lantai, belakang tempat duduk bunda, asyik dengan entah apa yang akan dibuat. Dia berdiri mengambil kertas hvs yang ada di printer sebelah laptop bunda. Kembali mendekati meja tempat bunda duduk, mengambil penggaris di laci, kembali lagi mengambil ballpoint dan cutter di box di atas meja.
"Bun, lihat sini sebentar, kotaknya segini terlalu kecil atau cukup?", tanya si ragil sambil menunjukkan kertas hvs yang kelilingnya sudah dipetak-petak
"Cukup dik, adik mau buat apa itu?", jawaban dan pertanyaan bunda singkat, dan sudah tak dihiraukan dengan si ragil, dia sudah asyik sendiri
"Bunda, negara itu Indonesia, London, Australia, Canada, terus apalagi ya, ooo iya aku buka di RPUL saja ahh", si ragil bertanya pada bunda sambil melangkah ke kamarnya, bunda belum menjawab dia sudah menyimpulkan sendiri untuk mencari jawaban dari pertanyaannya
"Amerika ya dik", bunda bersuara santai
"Iya bun, ini sudah, Malaysia, Korea Selatan dan banyak dah, ini aku tulis", penjelasan si ragil sambil menuliskan nama-nama negara di kertas hvs kecil-kecil
"Uangnya pakai kartu UNO saja ya bun, angka 1 berarti 100, angka 2 berarti 200, tapi kalau angka 5 artinya 500, yang 50 ya harus 5 dan 0 biar tidak keliru, dan yang petak berisi tanda tanya aku buat 5 macam hadiah atau hukuman tak tempel di kartu UNO yang bukan sebagai uang", panjang pertanyaan sekaligus penjelasan si ragil untuk bunda, dan bunda masih duduk manis menghadap laptop, sesekali beliau menoleh ke si ragil hanya dengan menjawab "iya". Bukan berarti bunda tidak care, tetapi memang bunda menyimpulkan si ragil belum butuh bantuan yang lebih dari bunda.
Hampir 1 jam kita asyik dengan kegiatan masing-masing.
"Bunda kerjanya sudah?, punya adik sudah nih, ayo sini bun, main!", ajakan si ragil yang langsung dituruti oleh bunda.
"Taarraaa.., ini dia bun, kita main monopoli ya", si ragil ceria sekali menunjukkan dengan dua tangan terbuka ke lantai tempat perangkat monopoli buatannya sendiri.
"MasyaAllah adik hebat ooyy", pujian bunda untuk si ragil sambil mengajak tos tangan bertepuk.
Sebelum bermain, si ragil menjelaskan aturan permainan dan bunda hanya manggut-manggut tanda mengerti. Bermain monopoli sudah biasa, yang luar biasa karena monopoli buatan sendiri, buatan si ragil.
"Bun, ini modal untuk bunda 100rb, adik 100rb, help nanti antar adik melaminating ini ya biar tidak gampang robek kalau dibawa kemana-mana", permintaan si ragil ke bunda sambil memulai bermain monopoli diiringi gelak tawa kalau si ragil atau bunda dadunya harus di kotak "penjara/ bayar pajak/ kocok dadu lagi, dan lain-lain". Permainan pertama bunda yang menang karena modal si ragil habis dan permainan kedua si ragil yang dinyatakan menang karena modalnya semakin banyak, jika diteruska tetap bunda yang kalah. Alhamdulillah sepertinya banyak yang didapat.
Karakter Mandiri:
Menumpahkan ide membuat monopoli sendiri
Literasi Baca tulis:
Membuka RPUL mengenal nama negara dan menulis nama negara pada kertas yang disiapkan
Litetasi Numerik:
Melangkahkan "orang" sesuai banyak mata dadu yang keluar, membeli/ membayar sesuai tulisan di petak, membayar pajak/ parkir, modal, dan rugi
Karakter Ikhlas:
Pada saat dadu jatuh di petak "penjara"/ "membayar parkir/pajak", dan lain-lain harus menerima tanpa ada keluhan, bisa juga kalau pada akhir permainan sebagai pihak yang kalah
Karakter Jujur
Pada saat masuk petak "penjara", melempar dadu 3x harus muncul mata dadu 6, baru bisa melanjutkan permainan, jika si lawan tidak melihat/ tidak di tempat mungkin pada saat ijin mengambil minum, dan lain-lain, dia akan jujur dan legowo sampai menunggu muncul mata dadu 6 untuk 3x lemparan berikutnya, dan seterusnya.
Asyiknya hari ini
Love you my doughter
Bondowoso, 24 Desember 2019
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Keren... Bu
Terimakasih bu guru cantikk
Mantap. Aku sik bgg yang mau nulis. Hahaha....
Ayooo...bismillah mulaaiii...