Estu_Handayani, M.Pd

Guru SMP Negeri 7 Bondowoso Jawa Timur...

Selengkapnya
Navigasi Web
Karakter-ku di Adiwiyata

Karakter-ku di Adiwiyata

Pelaksanaan pendidikan karakter bangsa pada program adiwiyata di SMP Negeri 7 Bondowoso

Pelaksanaan pendidikan karakter bangsa pada program adiwiyata yang dilakukan sekolah sudah berjalan dengan baik. Dalam membentuk watak anak menjadi pribadi yang sadar akan budaya cinta lingkungan dan meningkatkan kemampuan siswa sebagai anggota masyarakat dalam mengadakan hubungan timbal balik lingkungan dan budaya, juga dalam menyalurkan dan mengembangkan potensi dan bakat siswa agar menjadi manusia berkreatifitas dan penuh dengan karya, hampir semua kegiatan tersebut dikaittkan dengan pendidikan karakter, dan tidak lupa mengembangkan etika dan akhlak yang mengintegrasikan hubungan dengan Tuhan, manusia, alam semesta serta diri sendiri.

Ada 18 karakter nilai-nilai dalam pengembangan pendidikan budaya dan karakter bangsa yang dibuat oleh Kemdiknas (2011). Seluruh tingkat pendidikan di Indonesia harus menyisipkan pendidikan karakter tersebut dalam proses pendidikannya.

Religious. Sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran agama yang dianutnya, toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain, dan hidup rukun dengan pemeluk agama lain. Meliputi: (a) Berdoa sebelum dan sesudah pelajaran (b) Memberikan kesempatan kepada semua peserta didik untuk melaksanakan ibadah yaitu infaq setiap hari Jum’at, tilawah di Musholla sekolah sebelum PBM dimulai dan sholat dhuhur berjamaah sesuai jadwal kelas masing-masing

Jujur. Perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan. Meliputi: (a) Ada kantin kejujuran (b) Menyediakan fasilitas tempat temuan barang hilang dan tempat pengumuman barang temuan atau hilang (c) Transparansi laporan keuangan (uang penjualan barang bekas)

Toleransi. Sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan agama, suku etnis, pendapat, sikap, dan tindakan orang lain yang berbeda dari dirinya. Yaitu: Memberi pelayanan yang sama terhadap seluruh warga kelas tanpa membedakan suku, agama, ras, golongan, dan status ekonomi (peserta didik yang berbeda agama tetap rukun)

Disiplin. Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan. Yaitu: Membiasakan mematuhi tata tertib (gerakan potong kuku, pemeriksaan kelengkapan seragam, dan lain-lain)

Kerja Keras. Tindakan yang menunjukkan upaya sungguh-sungguh dalam mengatasi berbagai hambatan belajar, tugas, dan menyelesaikan tugas dengan sebaik-baiknya. Meliputi: (a) Menciptakan suasana kompetensi yang sehat (b) Menciptakan kondisi etos kerja, pantang menyerah (c) Menciptakan suasana belajar yang nyaman dan kondusif (d) Memiliki pajangan tentang slogan atau motto tentang giat bekerja dan belajar.

Kreatif. Berpikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara atau hasil baru dari sesuatu yang telah dimiliki. Meliputi: (a) Menciptakan situasi belajar yang bisa menumbuhkan daya pikir dan bertindak kreatif (b) Pemberian tugas yang menantang munculnya karya-karya baru baik yang autentik maupun modifikasi (mengkreasi bahan limbah untuk menghias kelas)

Mandiri. Sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung pada orang lain dalam menyelesaikan tugas-tugas. Meliputi: Menciptakan suasana kelas yang memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk bekerja mandiri (dalam menata kelas didampingi paguyuban kelas, siswa belajar ngecat tembok, membuat taman, dan lain-lain)

Demokratis. Cara berfikir, bersikap, dan bertindak yang menilai sama hak dan kewajiban dirinya dan orang lain. Meliputi: (a) Mengambil keputusan kelas secara bersama melalui musyawarah dan mufakat (b) Pemilihan kepengurusan kelas secara terbuka (c) Seluruh produk kebijakan melalui musyawarah dan mufakat (rapat wali kelas dengan orang tua/ wali murid dalam membentuk pengurus paguyuban kelas)

Rasa Ingin Tahu. Sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui lebih mendalam dan meluas dari sesuatu yang dipelajarinya, dilihat, dan didengar. Meliputi: (a) Menciptakan suasana kelas yang mengundang rasa ingin tahu (b) Eksplorasi lingkungan secara terprogram (c) Tersedia media komunikasi atau informasi

Semangat Kebangsaan. Cara berpikir, bertindak, dan berwawasan yang menempatkan kepentingan bangsa dan Negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya. Meliputi: (a) Bekerjasama dengan teman sekelas yang berbeda suku, etnis, status sosial ekonomi (b) Mendiskusikan hari-hari besar nasional (paguyuban kelas ada yang hadir dalam upacara HUT RI), (c) lomba menghias teras kelas tema Agustusan (warna merah putih dari bahan bekas dengan berbagai bentuk kreatifitas kelas masing-masing)

Cinta Tanah Air. Cara berikir, besikap, dan berbuat yang menunjukkan kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan yang tinggi terhadap bahasa, lingkungan, fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan politik bangsa. Meliputi: (a) Memajangkan foto dan wakil presiden, bendera negara, lambang negara, peta Indonesia, gambar kehidupan masyarakat Indonesia di kelas (b) Menggunakan produk buatan dalam negeri (menghias kelasnya dengan motif batik)

Menghargai Prestasi. Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, mengakui, dan menghormati keberhasilan orang lain. Meliputi: (a) Memberikan penghargaan atas hasil karya peserta didik (b) Memajang tanda-tanda penghargaan prestasi (mengemas piala juara lomba adiwiyata antar kelas dalam kotak kaca yang dipajang di depan kelas) (c) Menciptakan suasana pembelajaran untuk memotivasi peserta didik berprestasi (mengikuti lomba yang berhubungan dengan adiwiyata, misal: daur ulang sampah untuk LFC (Limbah Fashion Carnival), mading 3D dari pemanfaatan limbah)

Bersahabat dan Komunikatif. Tindakan yang memperlihatkan rasa senang berbicara, bergaul, dan bekerja sama dengan orang lain. Meliputi: (a) Pengaturan kelas yang memudahkan terjadinya interaksi peserta didik (menata bangku kelas bentuk U atau model lain setiap 1 bulan sekali) (b) Pembelajaran yang dialogis yaitu guru mendengarkan keluhan-keluhan peserta didik, dalam berkomunikasi, guru tidak menjaga jarak dengan peserta didik.

Cinta Damai. Sikap, perkataan, dan tindakan yang menyebabkan orang lain merasa senang dan aman atas kehadiran dirinya. Meliputi: (a) Menciptakan suasana kelas yang damai (b) Membiasakan perilaku warga sekolah yang anti kekerasan (c) Kekerabatan di kelas yang penuh kasih sayang (sebulan sekali paguyuban kelas mengadakan pertemuan dengan semua warga di kelas tersebut)

Gemar Membaca. Kebiasaan menyediakan waktu untuk membaca berbaga bacaan yang memberikan kebajikan bagi dirinya. Meliputi: (a) Daftar buku atau tulisan yang dibaca peserta didik (b) Frekuensi kunjungan perpustakaan (c) Saling tukar bacaan (ada jadwal literasi 20 menit sebelum PBM dimulai) (d) Pembelajaran yang memotivasi anak menggunakan referensi

Peduli Lingkungan. Sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan pada lingkungan alam di sekitarnya dan mengembangkan upaya-upaya untuk memprbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi. Meliputi: (a) Memelihara lingkungan kelas (b) Tersedia tempat pembuangan sampah di dalam kelas (paguyuban kelas membuat tempat pembuangan sampah organik dan an organik yang terbuat dari gallon bekas cat tembok) (c) Pembiasaan hemat energi, memasang stiker perintah mematikan lampu dan menutup kran air pada setiap ruangan apabila selesai digunakan.

Peduli Sosial. Sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi bantuan pada orang lain dan masyarakat yang membutuhkan. Meliputi: (a) Berempati kepada sesama teman kelas (b) Melaksanakan aksi sosial (menjenguk teman sekolah yang sakit (c) Membangun kerukunan warga (terbentukanya paguyuban kelas)

Tanggung Jawab. Sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya, yang seharusnya dia lakukan, terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan (alam, sosial, dan budaya), Negara dan Tuhan Yang Maha Esa. Meliputi: (a) Pelaksanaan tugas piket secara teratur (melaksanakan tugasnya sesuai pokja-pokja di kelas) (b) Peran serta aktif dalam kegiatan sekolah

Hambatan dan solusi dalam pelaksanaan pendidikan karakter bangsa pada program adiwiyata di SMP Negeri 7 Bondowoso

Pada program adiwiyata, (a) jika ada peserta didik baru yang kurang dalam pemahaman tentang sekolah adiwiyata, warga sekolah memberi motivasi dan contoh pembiasaan yang baik (b) jika ada warga sekolah dan masyarakat yang tidak satu pemikiran, pihak sekolah mengadakan workshop atau penyuluhan bagi semua warga sekolah (c) jika tidak semua sarana prasarana dalam memfasilitasi dan menambah peralatan yang dibutuhkan selalu terpenuhi, keterbatasan dana (pada saat mesin pengolah sampah/ komposing rusak, tidak bisa langsung membeli), pihak sekolah mengajukan proposal sponsor ke BLH atau instansi yang terkait (d) jika ekstrakurikuler PLH tidak bisa jalan dengan maksimal, sekolah tetap menjalankan program ekstra tersebut dengan membuat kegiatan yang lebih menarik, misal mengadakan outbond ke daerah yang mendukung ekstrakurikuer tersebut (e) jika ada kelas kreatifitasnya kurang, diharapkan warga kelas tersebut, wali kelas, siswa, dan anggota paguyuban kelas mencari informasi melalui internet, buku, media masa, dll untuk mendukung serta memberi motivasi dan contoh kepada siswa agar bersemangat untuk menciptakan suatu karya

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Yang penting lagi seorang guru punya kewajiban moral untuk selalu menjadi teladan dimana saja dan ,kapan saja

19 Dec
Balas



search

New Post