Estu_Handayani, M.Pd

Guru SMP Negeri 7 Bondowoso Jawa Timur...

Selengkapnya
Navigasi Web
Ekstarkurikuler Lingkungan Hidup Adiwiyata

Ekstarkurikuler Lingkungan Hidup Adiwiyata

Ekstarkurikuler Lingkungan Hidup/ Adiwiyata

Oleh: Estu Puji Handayani (#Tantangan hari ke-13)

Latar belakang upaya pengembangan kegiatan ekstarkurikuler lingkungan hidup/ adiwiyata

Berdasar pada pertemuan tanggal 19 Februari 2004 antara Menteri Negara Lingkungan Hidup, Departemen Pendidikan Nasional, Departemen Agama dan Departemen Dalam Negeri yang menetapkan kebijakan Pendidikan Lingkungan Hidup (Pendidikan LH), bahwa program adiwiyata adalah salah satu Program Kemenetrian Negara Lingkungan Hidup dalam rangka mendorong terciptanya pengetahuan dan kesadaran warga sekolah dalam upaya pelestarian lingkungan hidup. Dalam program ini diharapkan setiap warga sekolah ikut terlibat dalam kegiatan sekolah menuju lingkungan yang sehat serta menghindari dampak lingkungan yang negatif.

Dalam pelaksanaannya Kementrian Negara Lingkungan Hidup bekerjasama dengan para stakeholders, menggulirkan program adiwiyata ini dengan harapan dapat mengajak warga sekolah melaksanakan proses belajar mengajar materi lingkungan hidup dan turut berpartisipasi melestarikan serta menjaga lingkungan hidup di sekolah dan sekitarnya.

Adiwiyata mempunyai pengertian atau makna: tempat yang baik dan ideal dimana dapat diperoleh segala ilmu pengetahuan dan berbagai norma serta etika yang dapat menjadi dasar manusia menuju terciptanya kesejahteraan hidup kita dan menuju kepada cita-cita pembangunan berkelanjutan.

Tujuan program adiwiyata: adalah menciptakan kondisi yang baik sekolah untuk menjadi tempat pembelajaran dan penyadaran warga sekolah sehingga kemudian hari warga sekolah tersebut dapat turut bertanggung jawab dalam upaya-upaya penyelematan lingkungan hidup dan pembangunan berkelanjutan.

Prinsip – prinsip dasar program adiwiyata: (1) partisipatif, yaitu komunitas sekolah terlibat dalam manajemen sekolah yang meliputi keseluruhan proses perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi sesuai tanggung jawab dan peran; (2) berkelanjutan, yaitu seluruh kegiatan harus dilakukan secara terencana dan terus menerus secara komprehensif.

Indikator program adiwiyata: (a) Pengembangan Kebijakan Sekolah Peduli dan Berbudaya Lingkungan; (b) Pengembangan Kurikulum Berbasis Lingkungan; (c) Pengembangan Kegiatan Berbasis Partisipatif; (d) Pengembangan dan atau Pengelolaan Sarana Pendukung Sekolah.

Dalam mendukung indikator program adiwiyata tersebut, tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan adalah tahapan atau langkah untuk mewujudkan visi sekolah dalam jangka tertentu yaitu tujuan satu tahun ke depan. Visi: Beriman, Bertaqwa, Cerdas,Terampil dan Berwawasan Lingkungan, dengan salah satu indikator visinya adalah Unggul dalam kepedulian terhadap lingkungan. Untuk mencapai tujuan yang tercantum dalam visi sekolah maka perlu dirumuskan Misi sekolah.

a. Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berkarakter yang dijiwai nilai budaya bangsa

b. Melaksanakan pembelajaran secara efektif dan optimal serta peduli lingkungan.

c. Membentuk kader bangsa agar memiliki keterampilan dan disiplin yang tinggi

d. Meningkatkan kepedulian terhadap lingkungan dengan melakukan upaya pelestarian, perlindungan, dan pencegahan kerusakan alam.

Indikator dari misi keempat antara lain adalah: (a) Mewujudkan sekolah yang bersih, indah, rapi, sehat, dan ramah lingkungan; (b) Mewujudkan lingkungan sekolah yang kondusif dan berwawasan lingkungan; (c) Mewujudkan sekolah sekitar menjadi sekolah binaan yang peduli lingkungan.

Untuk mewujudkan indikator dari misi tersebut, selain ada muatan lokal mata pelajaran Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH), kita dukung dengan mengadakan ekstrakurikuler lingkungan hidup (adiwiyata).

Kondisi objektif sekolah dengan jumlah siswa 300 orang, 26 orang pendidik dan tenaga kependidikan, dan lahan seluas 4450m2 yang penuh dengan pepohonan, sangat berpotensi menghasilkan sampah. Sampah organik yang berasal dari pepohonan juga limbah anorganik yang dihasilkan dari limbah kantin.

Masalah sampah yang sangat mengganggu keindahan, kebersihan serta kesehatan dapat teratasi melalui kekuatan dan modal yang dimiliki sekolah yaitu komitmen seluruh warga sekolah baik kepala sekolah, dewan guru, staff tata usaha, siswa, masyarakat sekitar, dan orang tua untuk peduli terhadap lingkungan serta melaksanakan kebiasaan untuk hidup bersih dan sehat, seperti yang tertuang dalam visi dan misi sekolah.

Melalui rencana aksi lingkungan, sampah yang menjadi masalah karena merusak pemandangan, berpotensi menimbulkan penyakit, menimbulkan bau kemudian diolah menjadi benda yang bermanfaat.

Dalam analisis tujuan, dengan peran serta seluruh komponen adiwiyata, pokja kebijakan, pokja kurikulum, pokja pertisipatif dan pokja sarana prasarana, sampah yang menjadi program utama dimasukkan dalam materi lingkungan hidup. Selanjutnya dengan kemitraan sekolah menjalin dukungan dengan instansi terkait dalam hal ini BLH untuk memberikan informasi dalam mengolah sampah organik melalui kegiatan komposing.

Sementara itu pokja sarpras menyiapkan fasilitas berupa mesin pemotong daun dan bak komposing. Sedangkan limbah anorganik diolah menjadi benda yang bermanfaat seperti untuk hiasan, pot, bunga dan lain-lain. Namun tidak lupa pula mengadakan pengawasan makanan yang dijual di kantin agar dibungkus dengan daun.

Dari beberapa alasan tersebut, maka pendidikan lingkungan hidup/ adiwiyata dijadikan ekstrakurikuler untuk mencapai hasil yang diharapkan.

Hasil yang diharapkan dari kegiatan ini dapat memberikan dampak efisiensi di sekolah seperti:

a. Kompos yang dihasilkan dapat dimanfaatkan sebagai pupuk untuk tanaman yang ada di lingkungan sekolah , sekolah hemat pembelian pupuk.

b. Sampah di lingkungan sekolah tidak perlu dibuang keluar, sekolah hemat tenaga kebersihan

c. Dengan bebas sampah,saluran air kecil kemungkinan tidak akan buntu, sekolah bebas genangan air.

d. Wadah-wadah plastik bekas dapat dimanfaatkan menjadi pot, bunga, ekobrik, dan lain-lain.

e. Sebagai outputnya siswa di rumah mampu membuat kompos ekonomis dan hasil kerajinan dari pemanfaatan limbah yang bisa dijual.

Bondowoso, 13 Juli 2020

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Mantul bu... Sukses

13 Jul
Balas

Terimakasih bu...Aamiin

13 Jul

Semoga bermanfaat,,, mantap ....

13 Jul
Balas

Aamiin...terimakasih pak

13 Jul

Keren. Patut dicontoh.

13 Jul
Balas

Terimakasih...dipersilakan

13 Jul

Mantap bu

13 Jul
Balas

Terimakasih bu

13 Jul

Menarik ceritanya

13 Jul
Balas

Terimakasih bu

13 Jul

Mantap adiwiyatanya Bun. Semoga sukses

13 Jul
Balas

Siap bun...adiwiyata mandiri...Aamiin

13 Jul



search

New Post