Pencinta yang Usang
Pencinta yang usang TantanganGurusiana_Hari_ke_14
Resah jiwa dengan segala umbar janji yang di retasnya
Bukankah dia telah memiliki mentari ?
Bahkan telah dikukuhkan dengan sakralnya bersama penghulu
Gemuruh hati yang mengumpat
Sama sekali bukan karena cemburu yang mengikat
Bukan... secuilpun tidak
Tapi muak dengan segala kata yang diobral sungguh jauh di bawah standar
Dia selalu tampil dengan kata seolah pencinta mulia
Tapi tak pernah sadar hatinya tengah mendua
Dengan seringnya bekata suka
Lamat-lamat bisa saja kelinci yang manis bertransformasi menjadi singa yang maha buas
Dia terlalu naif dengan bersembunyi di balik topeng berlabel cinta dengan berdalih rasa dari sang Maha cinta
Padahal dia sendiri mencoreng nama baik cinta dengan menyesatkan makna sebuah kesetiaan
Ah...
Semilir angin yang berhembus dapatkah menyadarkannya bahwa keagungan cinta terletak pada kesanggupan setia?
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Puisi yang indah ibu cantik... Keren dan menarik untuk disimak.. Kata demi kata seakan punya magnet tersendiri.... Suskes ya bu.... Salam
ah.. bunda berlebihan deh. terimakasih sudah mau berkunjung. salam litersai bun.