Tantangan gurusiana hari ke-2

Aku jatuh cinta pada pandangan pertama. Parasmu nan ayu semakin membuatku tergoda. Tidak perlu berlama-lama aku mengenalmu, aku sudah betul-betul jatuh cinta. Apalagi ketika mendengar penuturan tentangmu, kecerdasanmu, kegesitanmu. Sepertinya saat itu, kamu adalah sosok yang paling aku impikan.

Lima tahun sudah kita jalani hari-hari bersama melewati suka dan duka. Aku tak ingin berpaling ke arah lain, karena kamu sudah membuat hidupku sempurna. Apa yang kuminta, selalu tersedia. Denganmu, aku bisa bertemu siapapun dan menjelajah dunia kemanapun aku mau. Ah, betapa nikmatnya hidup bersamamu.

Namun, akhir-akhir ini kamu sering terdiam. Bahkan kadang tak berkutik saat kusentuh. Apa yang terjadi denganmu? sudah tak cintakah kamu padaku? atau...sakitkah kamu?. Aku bergegas membawamu ke dokter. Tapi, doktermu berkata, “Maaf bu, saya sudah tak sanggup, penyakitnya sudah terlalu parah, sebaiknya ibu ganti saja dengan yang baru. Kalau ibu mau, saya punya model baru dengan harga murah. Silahkan bu, tinggal pilih-pilih”. Dengan berat hati kulihat koleksi yang berjejer rapi di etalase. Berat rasanya harus berpisah denganmu, apalagi harus merogoh kantong lebih dalam. Maafkan aku, bukan aku tak setia, tanpa penggantimu aku takkan bisa bertemu teman, sahabat, si mbok, bahkan si mbah.... google.