AGAR SELALU MERAIH KEBERKAHAN SAHUR
AGAR SELALU MERAIH KEBERKAHAN SAHUR
Oleh: Erwanto, MA
Sebuah hadis yang diriwayat oleh Bukhari dan Muslim dari Anas bin Malik ra. “Bersahurlah, karena dalam sahur itu ada keberkahan. Hadis tersebut mengadung perintah sahur sebab di dalamnya ada keberkahan. Sebelum diuraikan keberkahan sahur, terlebih dahulu perlu dipahami istilah sahur itu sendiri. Sahur menurut bahasa diartikan dengan waktu dimalam hari sebelum terbitnya fajar. M. Quraish Shihab (2016) menjelaskan sahur pada mulanya bermakna putih yang diselubungi oleh hitam sehingga terjadi kesamaran dan ketidakjelasan, dari sini istilah pengelabuhan mata dinamai sihir, adanya sesuatu bagaikan terlihat maupun terasa tetapi tidak jelas penyebab atau hakikatnya.
Secara umum sahur dipahami dengan makan atau minum saat dini hari (disunnahkan sebelum subuh) bagi orang-orang yang menjalankan ibadah puasa. Merujuk pada Al Qur’an, ada dua kali istilah sahur diulang dalam bentuk jamak as-har yaitu Qs. Ali Imran: 17.”... wal mustaghfirinabil ashar” (... dan orang-orang yang memohon ampunan pada waktu sebelum fajar) kemudian dalam Qs. Adz Dzariyat: 18: “Wabil asharihum yastaghfirun” (dan pada akhir malam mereka memohon ampunan kepada Allah). Istilah ashar/sahur pada kedua ayat itu diterjemahkan dengan waktu sebelum fajar. Maka, dapat dipahami bahwa sahur menunjukkan waktu akhir malam sebelum shubuh/fajar, batasannya sekitar 1/3 akhir malam hingga masuk waktu shubuh. Menurut Tafsir Jalalain, Waktu sahur disebut secara khusus dalam Al Qur’an, sebab pada waktu itu orang biasanya lengah dan nyenyak dalam tidurnya.
Beratnya bangun diwaktu itu maka pantas Allah SWT memberikan keistimewaan atau keberkahan di dalamnya. Keberkahan waktu sahur yang diperoleh bagi orang yang bangun pada waktu itu, di antaranya, pertama dari sisi nilai Ibadah, Allah mengangkat derajat seseorang ketika mampu memanfaatkan waktu itu untuk salat tahajjud dengan tempat yang terpuji (maqaman mahmuda), “Dan pada sebagian malam, lakukanlah salat tahajud (sebagai suatu ibadah) tambahan bagimu: mudah-mudahan Tuhanmu mengangkatmu ke tempat yang terpuji.(Qs. Al Isra: 79). Keberkahan lain adalah rahmat Allah turun sehingga doa diijabah oleh Allah, dosa diampuni. Dalam hadis qudsi dijelaskan “Rahmat Allah turun pada tiap malam ke langit dunia. Yaitu saat malam tinggal sepertiganya lagi, lalu dia berfirman, “apakah ada orang yang meminta? maka aku akan memberinya. Apakah ada orang yang berdo’a? Maka aku akan mengabulkannya, apakah ada orang yang meminta ampun, maka aku akan mengampuninya...” (HR. Bukhari dan Muslim).
Kedua, selain dari segi nilai ibadah yang luar biasa, menurut sebagian ahli ada lagi keberkahan lain dari waktu sahur yang bisa kita peroleh yaitu segi Akhlak/Moral: Bangun diwaktu sahur sebenarnya seseorang sedang melatih kebiasaan baik dan disiplin bangun sebelum shubuh, kebiasaan yang natinya akan mengubah dan membentuk pola hidup.
Ketiga, keberkahan dari segi waktu: sahur melatih menghargai waktu, memanfaatkan waktu dengan baik terutama untuk mendekatkan diri/beribadah kepada Allah SWT. Allah memang menjadikan malam untuk istirahat (Qs. Annaba’: 10) tapi bukan seluruhnya. Menghargai waktu akan mempermudah menuju sukses dalam hidup. Rata-rata kita tidur 8 jam/hari, ketika kita baca waktu tidurnya orang-orang sukses di dunia, maka akan ditemukan rata-rata tidur mereka adalah 7-8 jam per hari. Mestinya umat Islam lebih sukses karena mampu mengurangi jam tidurnya dengan bangun pada 1/3 akhir malam/waktu sahur, Islam memberikan solusi bagaimana bisa bangun di akhir malam yaitu dengan segera tidur di awal malam setelah shalat Isya. Jika tubuh kita merasa belum cukup untuk tidur/istirahat maka boleh menambah istirahat disiang hari, Rasulullah SAW pun melakukan tidur siang sekitar setengah jam sebelum zhuhur yang disebut dengan qailullah. Untuk kita tentu diseuaikan dengan keadaan (kondisi) masing-masing.
Keempat, keberkahan dari segi kesehatan, bangun di waktu sahur dapat meningkatkan sistem imunitas/ meningkatkan daya tahan tubuh dari berbagai penyakit. Ir. Bambang Prenggono (2006) dalam bukunya Mukjizat Sains dalam Al Qur’an menjelaskan hasil uji coba perusahaan kasur di Amerika, mengukur temperatur/suhu sukarelawan waktu mereka tidur malam, hasilnya menunjukkan pada waktu akhir malam suhu tubuh orang yang tidur menurun secara drastis, dalam kondisi tubuh yang lemah tersebut rawan terserang berbagai penyakit, solusi mereka adalah memproduksi kasur yang dilengkapi thermostat otomatis sehingga dapat mengatur suhu badan orang yang sedang tidur. Sebenarnya Islam sudah lama menawarkan solusi gratis, yaitu bangun diwaktu sahur, ketika suhu tubuh menurun saat penyakit dan setan pun menyerang, kita disuruh bangun, maka urat-urat bergerak, darah mengalir lebih kencang, suhu tubuh akan meningkat dengan sendirinya, apa lagi dibarengi dengan baca do’a bangun tidur, berwuduk lalu shalat sunnah tahajjud dan witir, dilanjutkan makan sahur (sunnah ditakhirkan). Makan sahur juga memiliki keberkahan tersendiri, walau hanya sekadar makan atau minum seteguk air, memberikan kekuatan fisik untuk melakukan puasa dan aktivitas disiang hari, jangan sampai puasa yang disalahkan gara-gara tidak mau mengikuti anjuran/sunnah Rasulullah SAW untuk makan sahur, akibatnya letih, malas, banyak alasan ketika mau beraktivitas. sebab itu, bangun waktu sahur yang dilatih selama bulan Ramadhan, patut menjadi kebiasaan (habit) setelah Ramadhan agar keberkahan-keberkahan di dalamnya tetap kita raih, semoga, wallahu’alam.(*)
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Terimakasih pencerahannya pak