Erni Wardhani

QUEEN ERNI ATAWA ERNI BERKATA...

Selengkapnya
Navigasi Web

AIR SEBAGAI PENGGANTI BENSIN, BENARKAH MENYESATKAN?

Tantangan menulis hari ke-135

Seminggu yang lalu, anak semata wayang meminta izin untuk pergi bersama saudara sepupunya untuk melakukan perjalanan ke Cirebon guna mewawancara seseorang yang sedang viral. Arianto Misel, warga Lemah Abang, Cirebon, yang bisa mengoperasikan motornya hanya dengan air sebagai tenaga energinya. Saya hanya bisa mengizinkannya untuk berangkat ke sana, dengan harapan apa yang dilihatnya nanti bisa menjadi ilmu pengetahuan buatnya. Sebenarnya saya pun penasaran, dan merasa berbangga kepada putra bangsa yang mampu menemukan hal ini. Namun ternyata Arianto Misel bukan orang pertama yang menemukan kalau air bisa menggantikan bensin. Di tahun 1990, kita pernah mendengar ada nama Stephen Meyer yang bahkan telah mematenkan temuannya dengan nama Water Fuell Cell. Meyer menyatakan dirinya hanya perlu 83 liter air untuk menempuh Los Angeles ke New York. Karena ketika hendak diujicoba Meyer tidak kooperatif, maka Water Fuel Cell yang telah dipatenkan tersebut dianggap sebagai penipuan pada tahun 1996. Meyer kemudian ditemukan tewas pada 1998.

Sedangkan Water Fuel Cell versi Ariono Misel, berdasarkan keterangan, dari satu tetes air mampu menempuh 45 sampai 50 kilometer, atau dalam 1 liter air dapat menempuh jarak Cirebon-Semarang pulang pergi. Bagaimana penjelasan sains soal ini?

Ternyata istilah kendaraan bertenaga air itu dianggap menyesatkan karena berdasarkan penelitian, air sama sekali tidak dapat terbakar, dan satu-satunya cara untuk mendapatkan energi dari air adalah memecahnya menjadi Hidrogen dan Oksigen. Gas Hidrogen inilah yang akan digunakan untuk bahan bakar, bukan air secara langsung. Metode ini disebut elektrolisis. Namun ada masalah kecil. air adalah penghantar listrik yang buruk. Perlu elektrolit seperti Litium atau Natrium untuk bekerja. Jadi, bukan melulu air. Its not just water.

Lepas dari itu, seharusnya semua mendukung dengan adanya temuan ini. Teknologi sudah mulai canggih, dan alternatif pengganti minyak bumi sudah mulai dikembangkan. Mulai dari penggunaan baterai dan air seperti karya Ariono Misel ini. Perlu dukungan dan dikembangkan lebih lanjut, karena butuh alat yang juga paling mendukung.

Walaupun its not just water, tapi seharusnya perlu dikembangkan bahkan disebarluaskan untuk masyarakat. Apalagi di saat kondisi seperti ini, pasti akan disambut baik oleh segenap lapisan masyarakat, walau mungkin competitor akan menjadi ketar-ketir dibuatnya. Hehehe

Penulis adalah guru SMKN 1 Cianjur.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Mantap ulasannya keren

15 May
Balas

Menurut saya, tetap menyesatkan sih. Bahayanya juga besar, ketika terjadi ledakan.Andaikata ini bisa dilanjutkan mungkin, Jepang sudah lebih dulu memulainya.Bagaimana?

16 May
Balas

Menurut saya, tetap menyesatkan sih. Bahayanya juga besar, ketika terjadi ledakan.Andaikata ini bisa dilanjutkan mungkin, Jepang sudah lebih dulu memulainya.Bagaimana?

16 May
Balas



search

New Post