# Tantangan Gurusiana # Tantangan menulis hari ke-66 Tantangan Membuat Dadu Hari Jum'at pagi ini Pembelajaran Jarak Jauh ( PJJ ) memasuki hari ke-5. Mata Pelajaran yang diberikan adalah SBDP yaitu Kemampuan Dasar mengenal karya 3 dimensi dengan membuat produk bentuk 3 dimensi yaitu 2 buah dadu dan diintegrasikan dengan Matematika mengenal nilai tempat puluhan dan satuan. Tidak jauh berbeda dengan hari sebelumnya, guru menyampaikan tugas melalui jarak jauh (online) dan dikirimkan foto tugasnya ke guru. Yang berbeda kali ini saya membuat tantangan siapa yang lebih dahulu selesai membuat 2 buah dadu puluhan dan satuan, dia akan mendapat reward dibuatkan bingkai foto kolase bersama Ibu guru. Cara membuat dadu disampaikan langkah-langkahnya secara online disertai gambar. Lebih singkatnya seperti ini caranya: 1. Siapkan kardus susu atau karton 2. Buatlah dua pola jaring-jaring kubus yang berukuran sama ( saya membebaskan besarnya ukuran yang penting semua sisinya sama) 3. Lipat garis pada setiap sisi jaring-jaring dan lem sisi yang diberi kelebihan cm sehingga membentuk kubus. Kita membuat 2 kubus yang sama. 4. Kubus pertama sebagai kubus satuan, disetiap sisinya dibuatkan bulatan atau persegi masing-masing berjumlah 1 sampai dengan 6. 5. Sementara kubus kedua sebagai kubus puluhan dibuatkan masing-masing bentuk batang ; 1 batang bernilai 10, kita membuat setiap permukaan terdiri dari nilai 1 batang , 2 batang, 3 batang, 4 batang, 5, dan 6 batang. Kegiatan dimulai pukul 8.00 WIB. Tanpa mereka ketahui, 5 menit kemudian saya memposting foto sedang ikut membuat dadu. Dan saya sampaikan siapa yang lebih dahulu selesai, ibu atau anak-anak ibu guru. Ahay ...ternyata cara ini cukup ampuh untuk membangkitkan semangat mereka dan komentar orang tua mulai bermunculan di group WA kelas, seperti ini contohnya: G : "Ibu guru juga bikin lho ... Mm N : "asyeek ga mo kalah ma anaknya" Mm R : " Super..zuper ..kreativ ya, Bu Erna." Mm L : " Ternyata Bu kalo pake hijab langsng jadi lebih muda ... saya sampe pangling liatnya, kirain syapa .. hehe Ayah R :"Jadi semangat, Bu!" Mm A : " Mantul!" Mm RH: " Hebaaat bu guru, mantaap!" Dan masih banyak lagi komentar mereka Setelah 10 menit berlalu, saya kembali mengirimkan foto saya yang telah selesai membuat 2 buah dadu satuan dan puluhan. Yeay ... tak berapa lama komentar positif penuh semangat dan foto-foto anak sedang menyelesaikan tugasnya terkirim di group. Tak lama kemudian sang pemenang muncul. Dia adalah murid terimut si jago gambar " Syafabiyola", sebagai janji hadiah pertama dari bu guru, saya buatkan bingkai foto kolase ke group saya dengan Syafa dab ucapan selamat diberikan oleh teman-teman di group. Ternyata benarlah kata para ahli pendidikan bahwa di dalam proses mendidik terutama kepada anak usia dini dibutuhkan sekali reward untuk membangkitkan semangat. Mereka juga akan lebih termotivasi bila diberikan tantangan dan berkompetisi untuk menjadi yang terbaik Reward sesungguhnya tak perlu dengan sebuah hadiah yang mahal, sebuah pujian dan kebersamaan dengan ibu guru juga telah menjadi kebahagian sendiri untuknya. Satu hal lagi yang tak kalah penting bahwa guru juga harus menjadi contoh yang baik. Ketika kita meminta anak membuat sebuah karya sebaiknya kita juga terlibat dan menunjukan bahwa kita juga melakukannya, tidak hanya sebuah perintah saja tetapi tak pernah kita mencoba atau mempraktekkannya. Pulo Gebang, 20 Maret 2020