TASBIH NIKMATMU
(2)
gemericik tasbih memenuhi malam, larut dan deras….,
kumandang hamba menangis tersedu dengan kerinduan,
berharap cinta tersampaikan pada lafadz pengagungan,
hamba tak ingin malam ini cepat berlalu,
izinkan hamba bercerita tentang lantun mahlukmu berpasrah pada rido..,
mereka,binatang,batu,angin,air,langit dan bumi bersaing dengan kami,
ingin menjadi mahluk yang engkau akui cintanya,
jika malam ini seekor ayampun mampu lebih dulu bertasbih,
lalu hamba.
Apa yang aku katakan padanya,
Kalau aku malam ini terlelap dengan mimpi harta yang ingin kuraih oleh dzikir,
Betapa bodoh kami yang engkau ciptakan berakal dan berfikir,
Sedang mereka tidak.
Ya robb…,
Jika kerinduan ini menerangkan hati,
Sedang kemulianmu menunggu,
Betapa tak ada kekuatan hambamu..,
Suara tasbihpun lebih dulu mahluk yang engkau siapkan menjadi bagian nikmat kami..,
Bagaimana kuminta nikmatmu hari ini…,
Sedang nikmatmu lebih dulu mengagungkanmu…,
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Keren puisinya. Ijin follow, Bu. Semoga sehat dan sukses selalu. Salam literasi.
mantap keren cadas... puisi keren menewen... salam literasi dari Banyumas
Keren bu,salam literasi
Subhanallah puisinya keren, salam literasi
Trimksih pk...salam litersi
Seekor ayampun mampu lebih dulu bertasbih. Sungguh hamba Malu dan bersimpuh dengan munajat.
Mantab puisinya bu...Salam literasi.