Kalau sudah beraktifitas yang membuat badan lelah, biasanya saya mandi air hangat dicampur garam. Setelah itu makan dan istirahat. Ternyata untuk saya lumayan juga efeknya. Kaki atau badan yang pegal bisa tak terasa begitu bangun pagi. Beda jika saya tidak mandi dengan air garam. Pegalnya masih terasa selama beberapa hari. Maklum, factor U ngikutin juga hihi….

Sebenarnya ada garam khusus untuk mandi yaitu garam Epsom. Garam yang berasal dari Epsom, Surrey, Inggris ini memiliki kandungan yang berbeda dari garam dapur atau garam untuk memasak. Garam Epsom terdiri dari campuran dua mineral alami, yaitu magnesium sulfat dan oksigen, bukan natrium klorida sebagaimana kandungan garam untuk memasak. Garam tersebut kerap digunakan untuk detoksifikasi. Kandungan magnesium sulfat pada garam Epsom dapat membantu tubuh lebih mudah mengeluarkan racun dan melancarkan saluran pencernaan.

Selain membantu tubuh melepas racun, juga dapat meringankan tingkat stres dan membuat tubuh lebih santai. Magnesium dalam level ringan seperti yang terkandung dalam garam Epsom dapat merangsang neurotransmisi otak yang berfungsi meredam stres dan meningkatkan kualitas tidur. Manfaat selanjutnya ialah untuk meringankan rasa sakit yang muncul akibat beberapa penyakit. Mulai dari rheumatoid arthritis, lupus, dan psoriatic arthritis. Magnesium dalam level rendah dapat meringankan rasa sakit pada tubuh pasien arthritis.

Selain untuk mandi dan berendam, garam Epsom dengan grade tertentu juga bisa dikonsumsi untuk meringankan konstipasi dan masalah di usus. Namun, garam ini tidak cocok untuk dipakai memasak sehari-hari karena rasanya yang pahit, bukan asin.

Sampai saat ini saya belum pernah mencoba garam Epsom. Masih memakai garam dapur yang ada saja hehe….

Bapak ibu sudah memakainya?

Dari berbagai sumber.