Ermah Ermawati

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

RINDU YANG TAK BIASA

Sudah lebih dari sepuluh pekan berada di rumah rasanya tak biasa karena banyak, ada sejuta rasa di dalam hati. Dulu ingin rasanya menghabiskan waktu dirumah bersama keluarga dan saat ini terjadi tapibbukan dengan cara seperti ini. Pandemi membuat jarak kami begitu jauh tak bisa berkunjung kerumah orang-orang yang kita cintai sesuka hati.

Hati ini mulai menggeiat, menahan rasa rindu. Rindu suasana gaduh di dalam kelas, kini tak lagi ku dengar tawa dan tangisan malaikt kecil. Taklagi ku dengar sapaan dan uluran tangan di lorong sekolah. Pandemi ini memberi memisahkan kami sampai waktu yang tidak diketahui.

Terdengar getaran ponsel yang ku simlan di atas meja.

" bu aku kangen sama ibu"

Pesan yang masuk dalam ponselku. Tak lama voice note masuk dal deretan whatsupp ku.

"Bu aku mau sekolah, aku mau ketemu teman-teman aku mau belajar sama ibu" terdengat suara mungil di sebrang sana.

"Sabar ya, ibu juga kangen Bayu nurut sama Ayah bunda di rumah ya" blasku.

"Ia bu"

Bayu salah satu muridku, dia anak yang aktif hampir setiap hari ada anak yag dibuat menangis olehnya. Namun dia punya banyak kelebihan senang berbagi itu salah satu kelebihan yang ia miliki. Hampir setiap hari dia membawa bekal lebih yang akan dibagikan ke teman-temannya.

Tidak

Bayu beberapa hari sebelumnya Syifa gadis kecil yang sedikit pendiam menelponku.

" bu Syifa mau video call ibu bisa?"

Kamipun berbincang melalui video call beberapa menit, banyak hal yag dia sampaikan sama seperti teman-teman yang lainnya ia rindu suasana sekolah.

Dua hari yang lalu pesan masuk ke ponselku, seperti biasa semenjak pembelajaran jarak jauh puluhan pesan masuk keponselku dari orang tua yang mengirimkan tugas anak-anak.

"Bu Gibran minta alamat Ibu"

Akupun mengirimkannya tanpa bertanya lebih detail.

Hari ini tiba-tiba Gibran menelponku.

"Bu Gibran sudah ada di dekat rumah ibu, ibu tunggu dibluar yatakutnya terlewat"

Akupun keluar menuju arah herbang, terlihat sebuh mobil berwarna merah kearah rumahku dan berhenti di depan gerbang.

"Bu guru" terdengar suara dari dalam mobil yang sudah terbuka kaca jendelannya.

Kemudian hibran dan bundanya turun kearahku.

"Assalamualaikum"

"Waalaikumsalam" jawabku.

"Gibran kngen sama buguru dia mau ketemu buguru"

MasyaAllah

Kamipun berbincang beberapa menit tanpa salaman apalagi cium tangan. Kulihat senyumnya berbinar karena rasa rindu diantara kami telahbterobati.

#tugaspakekoprasetyo

#harike1

#Tantangan_30_hari_menulis_Gurusiana

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Semoga rindu segera terobati

14 May
Balas



search

New Post