Malam itu,suasana sangat hening tidak ada suara-suara lain terdengar,kecuali suara katak yang sedang bernyanyi riang,karena seingat ku hujan mulai turun dari habis isya tadi malam sampai pagi ini, udara diluar serasa sangat dingin mencekam, biasanya cuaca dingin seperti ini orang-orang lebih senang menghabiskan malam-malamnya dibalik selimut tebal yang menghangatkan. Berbeda dengan malam-malam biasanya,walaupun tengah malam aku masih bisa mendengar berbagai kesibukan orang-orang diluar sana, walaupun hanya bunyi kendaraan yang lalu lalang dijalan raya,maklumlah rumahku memang terbilang dekat dengan jalan raya,yang ramai dilewati oleh para pengendara.Akupun memutuskan segera tidur malam itu,mengingat besok pagi harus bangun lebih awal, untuk mempersiapkan berbagai keperluan untuk sahur sekeluarga pagi nanti,karena hari ini sudah dua minggu kami berada di bulan ramadhan,bulan yang suci. Namun malam yang sepi dan dingin mencekam,berubah dengan suasana yang gaduh dan menakutkan,ketika sayup-sayup aku mendengar suara rintihan,diiringi dengan suara yang terdengar seperti permohonan kepada suara yang lain,yang kalau aku boleh menerka,itu adalah suara polisi atau beberapa orang intel,yang sedang menginterogasi seseorang,yang sesekali membentak orang itu dengan suara yang keras.

Mendengar ada keributan diluar,aku terbangun,masih dengan kondisi yang belum stabil,aku duduk dipinggir ranjang sambil lebih memfokuskan telingaku pada suara-suara yang terdengar,dan aku baru sadar kalau suara itu berasal dari sebuah rumah ,ya rumah tetangga ku,jarak yang sangat dekat sekali dengan rumahku, cukup melangkah keluar beberapa langkah,aku bisa sampai dirumah itu.Tapi aku memutuskan untuk tidak keluar rumah,hanya mengintip dari balik tirai jendela,dari balik tirai aku bisa melihat beberapa orang polisi yang berseragam lengkap dengan senjata ditangan.disana juga berdiri beberapa orang yang berpakain biasa. Dari pembicaraan mereka , aku tahu kalau mereka sedang mencari nomor telepon ketua RT kami,yang aku sendiri juga tidak tahu berapa nomornya.Aku membangunkan suami,dan bilang kalau ada polisi diluar, sedang menangkap seseorang,yaitu tetangga kami " Feri ",suami pun tidak berani keluar,takut nanti terjadi sesuatu yang tidak diinginkan.Akhirnya aku memutuskan untuk hanya mengintai dari lobang angin di kamar mandiku,yang kebetulan dari sana aku bisa melihat dengan jelas kedalam rumahnya.

Dalam rumah terlihat beberapa orang polisi yang terus meminta Feri untuk menunjukkan dimana dia menyembunyikan barang haram itu, sambil yang lain menggeledah seluruh isi rumah,terlihat juga disana "widia" yang duduk menangis sambil memeluk anak-anaknya yang juga menangis menyaksikan kejadian itu, tidak berapa lama, akhirnya polisi menemukan barang yang mereka cari. FERI kemudian meminta kepada polisi yang menangkapnya,untuk segera membawanya ke kantor polisi saja,karena tidak sanggup menyaksikan istri dan anak-anaknya menangis menyaksikan proses penangkapan dirinya.Setelah ketua RT datang didampingi oleh beberapa orang pemuka masyarakat,dan beberapa orang tetangga yang ada,polisi menunjukkan surat perintah penangkapan atas salah seorang warga kami yang bernama " Feri" yang tertangkap tangan sedang pesta narkoba jenis ganja dengan beberapa orang temannya ,apakah dia hanya sebagai pemakai atau pengedar , masih kami selidiki lebih lanjut,terang polisi kepada ketua RT kami.Dan hari ini warga bapak kami amankan dikantor polisi,untuk penyelidikan lebih lanjut.

BERSAMBUNG......