Si Tomboi
Setiap anak memiliki sifat dan karakter masing-masing. Namun apa jadinya jika kebiasaan di antara mereka seolah terbalik. Si sulung adalah anak laki-laki pemalu, lemah lembut dan pendiam dan sangat tidak suka bermain kotor-kotoran. Sedangkan si bungsu adalah anak gadis yang pemberani, nggak mau diam dan cenderung menyukai kebebasan, bahkan jauh dari kesan lemah lembut.
Awalnya merasa risih dan khawatir dengan apa yang terjadi. Tapi akhirnya saya menyadari memaksa mereka menjadi sesuatu yang seperti teori nampaknya bukanlah hal yang bijak. Karena setiap anak berbeda dan tentu memiliki kecenderungan atas sesuatu yang berbeda pula. Permasalahan gender tidak dapat dipaksakan tetapi perlu diarahkan dengan contoh-contoh yang nyata.
Membiarkannya untuk memilih bola daripada boneka merupakan bentuk kebebasan berekspresi. Tentunya sambil menjelaskan dan mengarahkan bagaimana seharusnya seorang perempuan ataupun sebaliknya harus bertingkah laku. Perlu kita sadari semakin kita melarangnya, maka akan semakin besar pula keinginannya untuk melakukan sesuatu.
Oleh karena itu ada beberapa hal yang dapat kita lakukan agar si tomboi dapat berangsur-angsur menyadari perannya. diantaranya: 1) Membiarkan waktu dan lingkungan sekitar melakukan proses " penyadaran peran". 2) menerima kondisi mereka apa adanya, namun perlihatkan kepada mereka bahwa anda lebih menyukainya melakukan berbagai hal sesuai dengan kodratnya. 3) hindari terus menerus mengkritiknya agar kepercayaan dirinya semakin tumbuh. 4) Hindari melakukan pemaksaan kepada mereka untuk mengubahnya, 5) hindari sikap berlebihan, jangan pernah mendukungnya untuk bersikap tomboi, ingatkan bahwa dirinya adalah perempuan. Salah satunya dengan menyediakan beberapa rok di lemarinya.
Membiarkan porses alamiah penyadaran peran terjadi, biarkan sikap tomboinya memudar secara berangsur-angsur, karena ketika mencapai usia remaja dan mulai dapat mengembangkan minat dan ketertarikannya kepada lawan jenis, sikap tomboi ini akan berangsur-angsur menghilang.
Tagur hari ke-32
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Saya juga timbou bu dulu main kekereng layangan, manjat pohon baju laki2 tapi seiring berjalan waktu sekarang mah jd feminin hehe
Hee betul bu ..sigadis layaknya prototife diriku. hatur nuhun kersa mampir bun
Ulasan yang bagus...semangat selalu dan tetap optimis.salam literasi
Terima kasih ibu ..salam literasi
Mantul ulasannya bunda. Sukses slalu