Menjalin hubungan pertemanan dengan banyak orang diperlukan sebuah keluwesan bertindak, dan tentunya bersikap pula. Frekuensi yang sama merupakan sebuah alasan kenapa pertemanan itu berlangsung begitu lama. Namun hanya pertemanan dengan niat tulus saling mengisi dan melengkapilah yang akan membuat pertemanan berlangsung bertahun-tahun, hingga level pertemanan seperti inilah yang kita kategorikan sebagai sahabat.

Sahabat bukanlah mereka yang senantiasa menempel bagaikan benalu, atau mereka yang selalu mengatakan ya dan memuji-muji kita secara personal. Menurut kacamata saya sahabat adalah mereka yang akan berani mengatakan tidak untuk sesuatu yang akan mendatangkan kemadaratan bagi dirinya dan juga temannya. Bahkan rela berdebat untuk sesuatu yang memang akan membawa perbaikan atas sikap dan keadaan yang akan merusak persahabatan mereka.

Memiliki seorang sahabat yang selalu memahami tanpa harus dipahami, memberikan yang terbaik tanpa meminta untuk diberi dan terkadang tidak pernah memikirkan dirinya adalah sebuah kenikmatan yang tidak bisa tergantikan dengan apapun. Mereka yang ketika tidak ada membuat kehidupanmu serasa tidak lengkap adalah orang yang tulus dan tanpa pamrih memberikan perhatiannya kepadamu. Jagalah mereka tetaplah berjalan beriringan walau tidak berada pada jalan yang sama.

Peluk cium dari kejauhan, doa terbaik selalu menyertai untuk kalian yang tak pernah segan memberikan senyuman ataupun tamparan mengingatkan. Semoga rahmat Allah SWT selalu menyertai hingga hari pertemuan kita nanti.

#Tagur hari ke 38