kau yang pergi dan tak mungkin kembali
Sore itu langit begitu indah dipandang mata cahaya jingga menghiasi kepergiannya hingga berubah menjadi hitam legam. Seperti biasa selepas sholat magrib Rani menyiapkan makanan untuk suaminya tercinta. Dia tidak pernah melupakan makanan favorit suaminya, "ikan mujair pencok". Sambil sesekali bernyanyi dia terus melirik jam dinding di atas lemari pendingin di sudut ruang makan ini.
Tiba-tiba nyanyiannya berganti menjadi tangisan ketika jam menunujukkan pukul 21.00 WIB. Kejadian itu selalu berulang setiap harinya tepat di pukul 18.30 hingga 21.00 WIB. Kami hanya mampu membuatnya tenang dengan memberikan rekaman percakapan terakhir Rani dengan Arsyad suaminya.
Kejadian yang tak mungkin kami sekeluarga melupakannya. 5 Tahun yang lalu Arsyad yang telah menyiapkan kejutan kecil untuk ulang tahun istrinya. Mengendap-endap keluar rumah ketika istrinya tengah asyik menyiapkan makan malam mereka. Dia mengirim voice note pada istrinya dan menyuruhnya keluar rumah seraya mengucapkan kata-kata romantis. Namun nahas sesampainya di depan mobil Arsyad terbunuh oleh seorang pembunuh bayaran pesaing bisnisnya.
#Tagur hari ke 23
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Inalillahi wainnaillahi rojiun
Innalillahi wainnaillaihi rojiun. Al fatihah amin allahuma amin.
Turut berduka