Erdamawati, M. Pd

Erdamawati, M. Pd., lahir di Padang Sumatera Barat tanggal 15 Juni 1970. Penulis menyelesaikan Pasca Sarjana (S.2) UIN Imam Bonjol Padang tahun 2018. Mulai men...

Selengkapnya
Navigasi Web
Kue Singgang  Tantangan Menulis Hari ke-32  Tantangan Gurusiana

Kue Singgang Tantangan Menulis Hari ke-32 Tantangan Gurusiana

Kue Singgang adalah salah satu makanan cemilan tradisional khas Minangkabau, kue ini merupakan makanan sehat karena cara pengolahannya yang tanpa menggunakan bahan pengawet, untuk memakannyapun dianjurkan dalam keadaan panas, karena ketika kue singgang disantap dalam keadaan panas rasanya lebih nikmat dan gurih, sering kudengar celotehan orang tua dulu menjadikan kue singgang sebagai perumpamaan dari orang yang berada dalam posisi yang sulit. “Hidup Bagaikan kue Singgang, di atas api di bawah api. Dalam keadaan ini orang tersebut selalu serba salah, sulit dalam menentukan sikap karena tekanan dari atas sementara golongan yang dibawahnya (anggota/bawahan) memiliki tuntutan yang berbeda dari pihak di atasnya, sehingga muncul ungkapan lain yang mengiringinya, bagaikan makan buah simalakama, dimakan ayah mati, tak dimakan ibu mati.

Kue singgang ini membuatnya tidak terlalu sulit karena terbuat dari bahan dasar yang mudah diperoleh, yaitu tepung beras, tape singkong, garam, gula pasir, santan kelapa dan parutan kelapa muda semua bahan dicampur menjadi satu adonan lalu dimasukkan dalam cetakan yang telah dialas dengan daun waru. Berikutnya kue dimasak dengan cara dipanggang di atas bara sabut kelapa, kue berada ditengah-tengah perapian. Jadi panas yang diperoleh kue singgang berasal dari bara yang ada di bawah dan di atas cetakan kue singgang.

Di kalangan anak-anak atau remaja kue singgang ini bukanlah merupakan makanan cemilan favorite mereka, bahkan suatu ketika aku pernah menanyakan beberapa jenis makanan tradisional yang mereka kenal, ternyata ada beberapa anak yang tidak mengenal kue singgang dan beberapa anak lainnya menyatakan kurang suka dengan kue singgang.

Kue Singgang ini nikmat dimakan dalam cuaca apapun juga apalagi bila ditemani dengan secangkir minuman; kopi hitam, kopi susu, the panas/dingin dan lain-lain tetap terasa nikmat. Sayangnya generasi muda sekarang begitu bangganya dengan makanan olahan dari luar negeri seperti; spaghetti, pizza, ayam CFC /ayam Chicken dan lain-lain,

Semoga saja kesadaran untuk mencintai produk dalam negeri kita bertambah meningkat, dan semua kita merasa bertanggungjawab untuk menjaga dan melestarikan asset tradisional Minangkabau  dalam segala hal, antara lain diantaranya, makanan tradisional kue singgang.

Padang, 29 Februari 2020

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Bagus Bu pengenalan penganan khas Minang lewat karya tulis sukse Bu

29 Feb
Balas

Terimakasih bund!

29 Feb



search

New Post