“ Penggumuman hasil tesku keluar hari ini” kata Ega pada temannya murni yang sedang duduk di ruang tamu .Ruangan yang hampir seluruh dindingnya di penuhi dengan jendela kaca, dengan dihiasi gorden putih dilapisi warna merah itu menambah elegan suasana ruangan

“ kalau begitu kita tunggu sampai jam 12 malam , saat diterbitkannya koran harian untuk besok pagi” kataMurni yang ikut antusias mendengarkannya.Murni selalu mendukung apa yang dilakukan Ega, begitu juga sebaliknya . Sewaktu Murni jadian sama Dendi , Egalah sebagai mak comblangnya.

malam itu ternyata banyak juga orang yang menunggu terbitan Koran harian utuk besok .Ega dan Murni sahabatnya cukup berjalan kaki untuk menuju jalan raya. Jam 12 tepat, koran sudah ada yang menjajakannya di pingiran jalan Raya. Ega membeli Koran. Tak sabar rasa hati dibukanya lembaran demi lembaran Koran itu ,agak sedikit sulit untuk mencari namanya. Delapan halaman penuh, semua berisikan pengumuman bagi peserta yang mengikuti tes perguruan tinggi. Tulisan yang keci-kecil membutuhkan kesabaran untuk mencari nomor dan nama peserta.

“Alhamdulillah, aku lulus” sorak Ega kegirangan. Akirnya Ega menemukan nomor beserta namanya dengan keterangan dinyatakan lulus.

“selamat ya Ega !” ucap Murni sambil memeluk Ega . Murni berempati ikut merasakan kegembiraan yang sedang dirasakan sahabatnya .

Ega segera menelepon paman di Lampung, untuk memberitahukan bahwa dirinya telah diterima di Perguruan Tinggi Negeri. Paman juga begitu senang mendengarkan kabar dari Ega . Gelak tawa paman terdengar diruang telinga Ega, seolah menampakan luapan kegembiraan karena memang itu yang di harapkannya agar Ega lulus diterima masuk di salah satu Perguruan Tinggi negeri untuk kuliah.

Gelak tawa juga terdengar dari seberang jalan Raya.Terlihat pelukan para sahabat mengucapkan selamat telah diterima bagi mereka yang dinyatakan lulus. Di jalan Raya yang biasanya sepi mendadak ramai . Nampak juga beberapa kendaraan seperti mobil dan sepeda motor yang parkir di pinggiran jalan.