Wanita hebat dalam hati kami, Uni Desi namanya (panggilan bahasa minang yang berarti kakak perempuan). Ia tidak mengeyam bangku kuliah demi baktinya pada amak dan papa dalam mengasuh dan mengurusi keperluan - keperluan kami adik-adiknya. Kami terahir dengan 8 bersaudara, 6 perempuan dan 2 laki-laki.

Amak dan papa adalah pedagang yang setiap harinya berjualan di pasar, pergi sesudah subuh dan pulang setelah zuhur. Memang uang jajan kami uni yang pegang. Setiap hari uang jajan akan uni bagikan sebelum kami pergi sekolah. Mengepang rambutku dan menyisir rambut kami sebelum pergi ke sekolah.

Kami selalu mengandalkan uni untuk semua keperluan kami, "Uni, hari ini aku pulang sore karena les, aku.mau membawa bekal untuk.makan siang" ucapku pagi itu. Dengan sigapnya uni akan mempersiapkan bekal siang..hmmmm, aroma masakan uni sungguh membangkitkan nafsu makan ku. Ia memang handal dalam memasak dan tak kalah lezatnya dengan masakan amak.

Bersambung..(part 1)