Ketika Subuh Berlalu
Embun subuh lembut menyapa
Menyusup dingin ke seluruh raga
Enggan beranjak dan terus leka
Ketika Ar Rahman menyentuh ke relung jiwa
#
Kelopak mata terasa enggan terbuka
Merasakan syahdu kalamNya bergema
Jemari lembutmu membelai manja
Mengurai segala gelisah lelah hampa
#
Ya Rahman.. Kalimat agungMu membukakan mata dan telinga
Akan nikmatMu yang tak memilih setiap hamba
Pendosakah atau pemulya Rabbnya
Seperti hamba sang makhluk hina dina
#
Ya Rahman... Masa telah berputar sempurna
MakhlukMu menuju suatu titik yang sama
Begitu banyak nikmat yang telah dirasa
Menghantarkan ta'jub kepada sang pemilikNya
#
Duhai sang penggenggam jiwa
Akankah cinta akan menemukan muara
Berlabuh harap mengajarkan saktinya kalimat
Ataukah hanya bait-bait do'a tak berjawab
#
Duhai Rahman sang pemilik cinta
Segala pinta telah kulantunkan dalam do'a
Engkau meminta untuk pasrahkan segala upaya
Menjalani taqdirMu bergemuruh melawan rasa
#
Duhai Rahman sang penguasa jagad raya
Ajariku menjadi hambaMu yang selalu ridha
Ajariku bertafakur untuk pandai bersyukur
Agarku tidak termasuk hambaMu yang kufur
Bengkalis, 4 September 2020/17 Muharram 1441
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Puisi indah Bu Eny. Semangat berliterasi, semoga sukses selalu.
Trm ksh pak Edi. Ditunggu krisannya ya
Puisi yang menyejukkan.sukses dan semangat selalu
luar biasa..mantap
Mohon krisannya pak Iwan
diksinya indah bun...salam sukses
Baru belajar bu. Mohon krisannya bu