Enny Yuliani

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Halaman Rumahku

Halaman Rumahku

Begitu keluar dari rumah,halamanlah yang pertama aku perhatikan.Itu berukuran kira-kira 10 m x 7 m. Bagiku itu sudah cukup luas untuk perumahan jaman now.Disana tumbuh satu pohon mangga yang sudah cukup tua,satu pohon asem umur 5 tahunan,2 pohon melinjo,satu tiang listrik dari PLN,dan gulma atau rumput liar yang selalu tumbuh subur di sana.Jangan tanya bunga ya,karena tak satupun tumbuh di sana.

Tidak seperti rumah pada umumnya,halaman sering kali di paving agar tampak lebih bersih,indah, dan mudah untuk membersihkannya.Namun halaman rumahku ini masih berupa tanah biasa teman,makanya rumput liar bebas berkeliaran di situ.Suami jarang menyemprot rumput-rumput ciptaan Alloh ini,jadinya sambil menyapu sedikit-dikit aku cabut rumputnya.Kalau tidak segera di cabut,halamanku persis kaya kebun di belakang rumah.

Pohon mangga yang satu ini,sebenarnya sudah merepotkan sekali.Yach karena dialah yang selalu urun sampah paling banyak.Setengah keranjang sampah mesti jatahnya.Musim semi kayak gini daunnya banyak yang berguguran dan berganti dengan daun yang baru.Setiap saat daun banyak yang rontok apalagi di pagi hari.Ingin sekali memotongnya.Pohonnya sudah tidak produktif.Kalaupun berbuah paling sedikit saja,tidak sebanding dengan tenaga tuk menyapu daunnya setiap hari.Dia sudah tua,banyak semutnya,banyak mladihnya,dan dekat kabel listrik.Tapi sudah menyuruh tetangga untuk memotong janji melulu,takut dengan kabel katanya.Ya sudah nunggu PLN nebangin sendiri saja.

Pohon asemnya belum besar amat,kira-kira tingginya 2 meteran saja.Mau ditebang masih sayang sekali. Dulu seingat saya itu pohon asem manis atau asem buah.Bayangin kalau berbuah nanti pasti buahnya panjang-panjang dan besar begitu,terus manis rasanya.Hehe…gakpapa ya berimaginasi.Karena tidak terurus sama sekali ya belum ada tanda-tanda mau berbuah.Tunggu saja keajaiban dari penciptanya.

Tiang listrik di depan rumah itu sangat menggangu sekali.Kalau tiangnya saja tidak masalah,tapi kawat penyangganya itu loch ditarik hingga 5 meter ditancapkan ditanah.Hal ini merepotkan masuk keluarnya mobil,terutama bagi ibu-ibu yang masih belajar naik mobil, ketika atret dikit-dikit nabrak tu sama kawatnya.Untung mobilnya biasa saja….kalau mobil mahal,bisa merogoh kocek banyak teman.Sebentar-sebentar ke salon mobil untuk memperbaiki lecet bodynya.

Yang bikin seneng pohon mlinjo kayaknya.Buahnya sih tidak banyak.Cuma daun mudanya sudah menjadi langganan ibu-ibu sekitar rumah.Kalau kelihatan ledung-ledung muda daunnya mereka pada gantian memetiknya.Seneng lihatnya.Tidak seberapa nilainya tapi bisa memberi manfaat bagi banyak orang.Alhamdulillah,memang pohonnya tidak tinggi dan bisa diraih tanpa menggunakan tangga atau kursi.

Ini yang bisa menemani jariku saat ini.Terus terang bingung apa yang mau ditulis.namanya belajar,biarlah yang penting menuliskan sesuatu.Cari-cari alasan ya temankuh.Salam literasi.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

terimakasih pak ali and salam kenal...

15 Mar
Balas

Kalau memungkinkan tidak dipotong itu lebih bermanfaat. Semakin banyak oksigen yang dihasilkan.

15 Mar
Balas



search

New Post