Buku Harian Diken
Part 2
Ke Rumah Oma
Bunda sedang sibuk menyiapkan kopi ayah, sembari mengawasi putri kecilnya untuk menyusun jadwal kegiatan harian di rumah selama pandemi Covid-19. Diken dengan kreatif mewarnai jadwal hariannya dengan crayon kesukaan dan sesekali sibuk berinteraksi dengan bonekanya. Di pagi hari yang cerah itu, Diken juga akan berkunjung ke rumah Oma Lina bersama dengan orangtuanya. Ayah yang sibuk mencuci mobil tiba-tiba memanggil Diken untuk menyiapkan oleh-oleh untuk Oma.
“Diken, ayah ada satu ikat buah rambutan yang kemarin sudah dipetik dibelakang rumah, tolong disiapkan ya supaya nggak lupa”
“Siap ayah” jawab Diken
“Oh ya nak, ada kue kacang buatan bunda juga di meja dapur, sekalian kamu kemas ya dan langsung kamu masukin ke mobil”
“Okey yah!” jawab Diken antusias
Bunda terlihat sudah siap berangkat dengan menenteng tas yang berisi pesanan Oma. Ayah dan Diken kompak bersiap dan tak butuh waktu lama mereka berangkat. Perjalanan mereka disuguhi dengan pemandangan pegunungan yang indah. Kanan kiri tampak pepohonan cemara berdiri rimbun menambah suasana menjadi semakin berirama. Diken dengan riang gembira bernyanyi-nyanyi ala artis Indonesian Idol cilik, sesekali bunda juga ikut bernyanyi demi meramaikan suasana perjalanan. Dua jam sudah perjalanan ditempuh, mereka sudah tiba didepan rumah Oma Lina. Terlihat nenek usia sekitar 60 tahunan sedang menyirami bunga didepan rumah, ia nampak kaget akan kedatangan tamu yang tak terduga. Diken dengan semangat menuruni mobil dan segera ia berlari menuju Oma nya yang sudah cukup lama tidak berkunjung ke desa karena pandemi. Oma sumringah melihat cucunya yang beranjak jadi putri kecil yang imut nan lucu, lantas anak kecil itu menyalami dan menciumi Oma. Ayah dan bunda masih sibuk mengeluarkan barang-barang dari mobil dibantu oleh bi Minah. Lalu mereka beranjak ke ruang tamu untuk sekedar berbincang-bincang, tak lama kemudian Opa Ridwan muncul dari bilik kamar, terlihat ia baru saja menyelesaikan shalat sunnah Dhuha. Opa menyalami anak dan cucunya dan ia nampak mengajak bercanda cucu kesayangannya.
“Opa, Diken sudah hafal juz amma sampai surat Al-Buruj lo”
“Masyaallah cucu Opa kok pinter banget ya!” tegas Opa Ridwan
“Iya Opa Diken emang pinter, tapi masih malas-malasan kalau dirumah” tegas bunda
“Gini lo nak, bermalas-malasan itu kawannya setan. Toh kalau Diken rajin kan nanti jadi orang sukses” tegas Opa
“Tapi Diken hebat lo Opa, dia mau menyusun jadwal kegiatan harian dirumah” Sanggah ayah
“Bagus teruskan ya nak, walau dimanapun kamu berada sebisa mungkin dijalanin kegiatannya termasuk di rumah Oma dan Opa” Jelas Opa Ridwan
Dari arah belakang bi Minah tengah membawakan ketela rebus dan roti nastar buatan Oma, aroma roti semerbak memenuhi seluruh ruangan. Jam sudah menunjukkan pukul 10 pagi, dijadwal harian Diken sendiri, jam 10 pagi waktunya untuk melakukan sholat Dhuha. Pada saat yang bersamaan ia tengah asyik menonton Tv Nussa. Tak lupa bunda mengingatkan Diken yang suka lengah dengan waktu yang berharga.
“Ayo Diken, waktunya sholat Dhuha sayang”
“Oke Bun, 5 menit lagi ya!” jawab Diken
“Oke deal, bunda tunggu”
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Kereeen cerpennya, Bunda. Salam literasi
Belajar menulis pak...seumur-umur baru sempat belajar menulis setelah gabung dg gurusiana....salam kenal Pak Dede ,terima kasih dan salam literasi