Pot Gerabah Pecah Tampil Menawan

#Hari ke 88

#TantanganGurusiana

Pot gerabah yang terbuat dari tanah liat banyak dijual saat pameran atau saat acara ulang tahun kabupaten di tempatku. Pot gerabah beraneka bentuk dan ukuran di pajang di sepanjang alun-alun. Pot-pot tersebut digelar di pinggir jalan, dijejer rapi. Harganya tergolong murah dan terjangkau dibandingkan dengan pot keramik atau yang terbuat dari bahan semen.

Dua tahun yang lalu memborong pot gerabah beraneka bentuk di lapangan Setia Negara. Pot ukuran yang besar untuk bunga gelombang cinta yang sempat ngehit beberapa tahun yang lewat. Pot yang ukuran sedang untuk aglonema yang daunnya cantik menarik. Pot yang kecil-kecil untuk kaktus berbagai jenis yang sudah dikoleksi.

Saat Work From Home seperti saat ini. Stay at home terasa banyak waktu bersama keluarga. Ada kesempatan menata taman di halaman depan sambil berjemur di pagi hari. Lagi asyiknya memindah-mindahkan pot bunga saat mengangkatnya terasa tidak kuat. Pot gerabah bewarna coklat pecah berantakan ke tanah. Ada pecahan besar tersisa karena sebelum jatuh sempat tertahan di tangan sebagian potnya.

Melihat pot gerabah yang tinggal sebagian, terasa sayang untuk dibuang. Mulai ide kreatif bermunculan. Seandainya dapat dimanfaatkan lagi, buat penampilan yang berbeda, mungkinkah? Buat miniatur taman di dalam pot pecah. Mulai membersihkan dari sisa tanah yang menempel. Mencuci bersih bagian dalam pot. Menata tanah dan menempelkan lumut ke dalam pot gerabah yang pecah. Menyusun batu beraneka bentuk, batu warna untuk hiasan akuarium pun dimanfaatkan. Menata tanaman kecil di celah bebatuan. Menanam pohon yang berdaun rimbun di belakangnya. Batuan yang tersusun membentuk anak tangga menuju taman.

Pot gerabah yang pecah tampil menawan di teras rumah. Memandang hasil karya yang tak terduga, di balik musibah memecahkan pot gerabah ada hikmahnya. Daya kreativitas mengalir saat ada peluang dan waktu. Rasanya ingin memecahkan pot gerabah yang satunya lagi untuk teman taman miniatur ini. Jangan ah, jangan disengaja! Nanti malah tidak alami jadinya.