Dentingan jam nyaris terdengar

Dikala sepi merambah.

Ya.... Waktu berganti tanpa terasa.

Subuh datang ketika insan masih terlelap.

Terkesimah menatap nanar.

Ke arah benda bulat yang ada di atas kepala.

Dulu waktu maha penting.

Selain menjalankan kewajiban kepada sang khalik.

Dulu berburu langkah dan gerak dengan kecepatan jarum jam

Pengaturan waktu yang sungguh harus diatur.

Rata dengan lantai

Menandakan kita tidak ada apa-apanya

Sujud serendah-rendahnya.

Menyatakan bahwa manusia adalah makhluk lemah

Ya...... Allah hamba bukan siapa-siapa.

Engkau anugerahi hamba dengan pekerjaan mulia.

Mentransfer ilmu kepada insan insan mungil.

Ketika pikiran menerawang

Sejumlah anak setiap pagi datang ke sekolah.

Berseragam ria, bergandeng tangan , tertawa ceria.

Beragam transport mereka gunakan.

Bersepeda motor, berbus atau berjalan kaki.

Selamat. Pagi....pak!

Selamat pagi...buk!

Wahai anakku, sapamu kuinginkan.

Bandel mu kurindukan

Celotehan mu memberikan nuansa indah.

Pertanyaanmu selalu kuharapkan.

Sedang apa anakku sekarang?

Adakah buku ada di pangkuan mu?

Adakah pulpen terselip diantara jari jemarimu?

Adakah matamu terang mengerjakan tugas-tugas yang kami beri?

Ya....anakku...

Sementara ini kami tugaskan engkau belajar di rumah.

Kami percaya orang tuamu lebih mengenal karakter mu

Belajarlah terus.......

Waktu akan hilang jika tidak engkau pergunakan.

Sekarang ini hanya jaringan yang tersedia

Untuk kita saling tegur sapa

Anak-anak anakku....

Tetap tunjukkan dedikasi mu

Jika engkau emas di manapun terletak

Engkau tetap bersinar.

T.Tiram 50520 ,(Tantangan ke 4)