Mengikat Sebatas Tali Pertanda Adil pada Diri
Memutuskan untuk berbuat sesuatu dengan terlebih dahulu mengukur kemampuan diri merupakan tindakan yang sangat bijak. Melakukan sesuatu yang sepadan atau sesuai dengan keadaan (kemampuan, harapan,dan lain sebagainya) adalah konsep diri yang pantas dipuji.
Peribahasa “Mengikat Sebatas Tali” mengibaratkan ‘tali’ sebagai kemampuan diri dan ‘apa yang diikat’ sebagai tujuan, cita-cita, atau pun keinginan.
Adapun arti dari peribahasa ini adalah sesuatu yang sepadan atau sesuai dengan keadaan diri menyangkut kemampuan dan harapan.
Melakukan sesuatu dengan mempertimbangkan kemampuan yang ada pada diri kita, tidak akan membuat pekerjaan kita menjadi sia-sia dan beresiko cedera.
Peribahasa ini mengajarkan kita untuk berlaku adil pada diri sendiri. Meletakkan sesuatu seporsinya saja merupakan perilaku bijak yang memberikan rasa aman tanpa beban.
Sebaliknya, memaksakan diri untuk meraih sesuatu yang di luar kemampuan sama artinya dengan menzalimi diri sendiri. Keinginan yang menari-nari di atas keterbatasan perlu diredam agar tak salah dalam memutuskan.
Ambillah hikmah, dan berlapang dadalah. Tak perlu menghukum diri. Allah mengatur segalanya dengan adil yang tiada tara.
Batusangkar, 8 Maret 2020
#tantanganmenulisgurusiana (Hari ke-52)
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Mantap mom. Tapi kalau menulis perlu dipaksa ya, kata pak CEO "the power of kepekso" he...he...
Betul sekali Ibu Karyani. Tetapi peribahasa ini saya maksudkan untuk konteks kehidupan yang lain. Contohnya, sobek telinga karena menginginkan anting yang besar. Pemaksaan itu tentunya yang wajar ya bu? Jangan sampai bikin cedera sisi kehidupan yang lain. terima kasih telah mampir dan menanggapi. salam sehat dan sukses selalu, bu Karyani.
Alhamdulillah..betul sekali..bagasa jawanya " ukur ukur", utk mengenali kemampuan diri..he.he..sebelum maju...artikel padat dan bagus..salam hormat
Exactly, Mr. Eko.... 'Ukur-ukur' agar tidak membawa diri kedalam jurang kesulitan. Terima kasih atas apresiasinya...salam hormat juga.