Jadwal vaksin kedua tepatnya Rabu 24 maret 2021 yang bertempat cukup jauh dari tempat tinggal ku, sebagaimana biasa aku dan beberapa orang teman yang sejadwal hari itu sama sama berangkat menuju puskesmas yang sudah ditentukan, setiba dilokasi tersebut seorang bocah seusia anak Sekolah Dasar bergegas menuju kendaraan yang kami tumpangi, sama seperti saat pertama kali kami kesini untuk vaksin pertama, sibocah juga melakukan hal yang sama dengan bergegas mengatur parkiran dan sok sibuk mengunci pintu mobil layaknya tukang parkir senior yang sudah berpengalaman, trus apa uniknya bocah ini ?

Keistimewaannya terletak pada sikapnya yang layak kita tiru dan teladani yang mungkin tidak kita mililiki kendatipun kita berpakaian rapi dan bersih, kendatipun kita berprofesi seorang yang digugu dan ditiru ( guru ) dan itulah Aan nama bocah itu, Aan memang bukan anak yang bersih dan mungkin tidak mandi dalam beberapa hari ini, juga tidak gosok gigi tampaknya, namun Aan mempunyai keistimewaan luar biasa, yang tidak semua orang mampu bersifat sepertinya, ternyata Aan kecil bukanlah seorang peminta - minta yang seenaknya mengadahkan tangan kepada orang lain, Aan seorang pekerja keras yang bertanggungjawab terbukti dengan penolakannya ketika diberi uang setelah mobil diparkirkan Aan menolak dengan isyarat gelangan kepala dan lambaian tangan mengatakan tidak atau nanti.

Hal ini berulang kali dilakukannya tidak hanya kepada kami tapi juga kepada pengunjung yang lain, Aan juga tidak mau kalau dia tidak dibayar setelah pekerjaannya selesai, Aan akan meminta imbalan dan tak segan menagih bayaran ..disini kita dapat belajar dari seorang Aan anak putus sekolah yang mungkin merindukan sosok seorang ibu karena Aan memanggil kami dengan sebutan Mama dan berusaha mengambil simpati kami..Aan kecil sudah mengajarkan kita untuk tidak menjadi peminta - minta, mengajarkan untuk bertanggung jawab dan mengajarkan untuk bersifat tegas dan meminta yang memang haknya..terimakasih Aan sang tukang parkir cilik..

Batubulek 25 Maret 2021

Enggiawarnita