Menjadi Terbaik untuk yang Terbaik
Dini masih terlalu muda, dia masih duduk d kelas X SMK, Walau postur tubuhnya sudah seperti seorang mahasiswi semester 3. Mata teman2 lelaki d SMK Yasuda selalu memandang terpesona ketika melihatnya, tak terkecuali damin. Damin yang merupakan cowok playboy di sekolah itu trntu takkan membiarkan permata SMK Yasuda terlepas begitu saja. Dengan beribu jurus dan cara dia mulai menebar pesona.
Diam diam dini memendam rasa dengan damin tapi dia berusah mencari cara untuk merubah tabiat damin yang suka mempermainkan wanita. Dia berkonsultasi dengan nora sahabat baiknya sejak masih TK. Nora yang merupakan sosok gadis religius dan tak kenal cinta menjadi bingung atas curahan hati sahabatnya. Dengan keras dia berfikir dengan cara apa bisa meluluhkan hati pria idaman sahabatnya. Akhirnya noro teringat pesan ustadz anto guru mengajinya. "Jika inginkan jodoh yang baik maka perbaikilah dirimu, jangan meminta sesuatu yang baik tapi kau sendiri tak pantas dapat yang terbaik". Nora tersenyum dan berlari mencari sahabatnya, dia sudah tau cara untuk membahagiakan sahabatnya itu.
Dini sedang belajar d taman belakang SMK Yasuda. Dia kaget melihat nora berlari dengan ceria menghampirinya. "Hai nora.. jangan lari nanti kau jatuh. Ada apa kau berlarian sambil tersenyum seperti itu? Kau sudahh temukan caranya?" Segera dini membrondong nora dengan pertanyaan."ayolah nora kau harus menolong sahabatmu ini. Aku butuh kamu" nora tersenyum sambil memeluk dini. Dini melepas pelukan nora dan menguncang tubuh nora "ayolah katakan sekarang,aku tak sabar ra. Aku tau ide-idemu selalu menarik dan sukses d jalankan" dini terus mendesak. "Iye aku kasi ide tapi kamu musti janji satu hal, dan ini berat. Kamu kalau sudah dapatkan hati damin kamu tetap harus jaga jarak dengan dia, gak boleh ketemua apalagi janjian di tempat sepi. Aku yakin kalau kamu benar benar mencintainya kamu akan bisa melakukannya." Dini terdiam dan termenung. D sisi lain dia sangat ingin memiliki damin seutuhnya, berjalan bersama, makan bersama dan ngemall bersama. Yah... layaknya pasangan kekasih lainnya. "Malah melamun, gimana din mau ndak? Bisa ndak? Aku pergi kalo endak" dini menahan nora yang bangkit dari tempat duduknya. "Harus ya? Berat banget... jangan itu syaratnya. Kasih aku waktu berfikir yah. Besok kita ketemu d sini lagi" bel tanda istirahat sudah berdering mereka bergegas ke kelas untuk belajar. Pelajaran hari itu terasa berlangsung sangat lambat bagi dini. Dia kurang bersemangat tidak seperti biasanya yang selalu penuh perhatian dan fokus belajar. Bel tanda akhir pelajaran berakhir dini dan nora beranjak untuk pulang. Mereka berjalan bersama menyusuri koridor SMK Yasuda. Ketika mellewati depan rung kelas XII Broadcasting mereka di kejutkan oleh sapa seorang cowok yang tiba tiba dan begitu bersemangat."hai bidadariku, kamu nyari aku kesini? Mau pulang bareng? Aku antar sampai depan pintu rumah ya? Aku akan menjagamu selalu bidadariku" dini terkejut dan bahagia. Damin merayunya ala playboy yang bikin klepek klepek siapa saja yang mendengarnya. Dini tersipu dan menganggukkan kepalanya. Tapi segera nora menarik tangan dini dan mengajaknya pergi menjauh dari damin."maaf dini pulang dengan saya, ayuh dini kita pulang" segera nora menarik lengan sahabatnya menjauh dari damin. Dini bingung dan ikut berlari kecil d belakang nora. "Kamu nggak boleh seperti itu dini. Kalian itu ndak boleh dekat dekat, Bahaya dini bahaya." Dini kecewa dengan nora, dia menghempas tangan nora sahabatnya yang sedari tadi mengandengnya. "Apa sih maumu? Aku suka dia, kenapa kamu gak izinkan aku pulang bareng dia? Aku ingin dia" dini membentak nora."ok. Maafkan aku dini. Tapi ini demi kebaikanmu. Naiklah k motorku aku akan ceritakan semua padamu." Dengan cemberut dini naik di boncengan nora. Mmmortor melaju pelan meninggalkan sekolah menuju ke rumah dini."aku akan beritahu kamu setelah sampai di rumah, sabar ya sahabatq, kamu akan tau semuanya.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar