Tembus Mimpi

Oleh

Enge Rika Lilyana, S.Pd

SMP Negeri 2 Tamanan

              Jika berbicara mimpiku tentunya orang selalu berdoa yang baik-baik. Putusnya kalung yang kupakai pasti hanya bunga tidur dan tidak perlu percaya. Kebersamaan yang sudah terjalin 3 tahun berjalan harmonis. Meskipun dalam perjalanan itu kerikil banyak mencocok dan melukai. Entah hari keberapa Satrio datang ke kos tempatku untuk menghabiskan waktu. Ada sesuatu yang diminta oleh Satrio dan aku tak punya pikiran negatif sedikitpun. Katanya ibunya menyuruh meminta kalung yang kupakai. Sebenarnya aku sudah memakai satu kalung namun karena Satrio memintaku memakai kalungnya, akhirnya aku memakai 2 kalung. Bukan bermaksud untuk pamer perhiasan, alasannya karena yang satu adalah titipan dan aku bisa menjaganya.

              Malam itu terakhir aku memakai kalung Satrio dan ada alasan yang paling membuatku terluka Satrio pamit padaku karena ibunya tidak merestui hubunganku dengannya. Aku tak mampu menahan laju kakinya. Malam itu Satrio, kalung dan cintaku hancur berantakan. Mimpikah aku? Tidak! Seharusnya Satrio tetap bersamaku meskipun ibunya tidak menyetujuinya. Namun ini bukanlah senda gurauan belaka. Ini kenyataan yang harus aku hadapi. Tidak akan ada lagi ketukan pintu dan lelaki mencariku dengan menyebut namaku. Membawakan aku makanan kesukaan dan novel kegemaranku. Satrio melambaikan tangannya dalam mimpi malam dan tak kembali.

              Mencoba menerima takdir bahwa Satrio yang terburu-buru pergi dariku untuk menjadi anak soleh berbakti pada ibunya. Untuk beberapa saat aku berusaha melupakannya. Tidak ingin membuat kenangan yang kelabu atau warna ungu. Menutup rapat-rapat segala bentuk pertemanan hingga suatu ketika Allah memberiku kesempatan untuk membuka mata menerima seorang laki-laki yang tulus ingin bersamaku. Arsya, lelaki baik yang mencoba menggantikan Satrio. Ini semacam telenovela yang bertema romantic. Habis disakiti ganti datang yang baik. Wow, keren habis. Aku menyangka pasti ini jodoh yang dikirim Allah. Ketemunya di kampus, penyemangat belajar.

              Lain lubuk lain ikannya…pas belalangnya gimana? Itu pula aku dan Arsya. Aku dan dia berasal dari pulau yang berbeda. Aku tak tahu di mana rumahnya. Bagaimana keluarganya. Namun yakin saja bahwa meskipun lain pulau dia adalah jodohku. Lihat aja saat aku pernah mimpi aku menjadi pengantin bareng Arsya. Di mimpikupun aku sudah ditakdirkan bersama. Perasaanku bahagia banget. Namun aku hanya menemukan tokoh di sana hanya aku saja bebaju pengantin. Dandanannya pakai kebaya putih dan kain panjangnya memakai batik coklat. Banyak orang berdatangan. Rame banget. Seperti sungguhan.

              Saat bangun tidurpun aku masih merasa bahagia. Apakah makna mimpiku semalam pertanda baik atau sebaliknya? Karena ada tokoh pengantin? Aku coba saja seharian tidak ke mana-mana karena ingin tahu apa makna dari mimpiku. Bukan aku percaya mimpi hingga menghilangkan rasionalku. Cuma menjaga hal-hal yang tidak diinginkan saja. Kebetulan kosku punya tempat cucian yang melewati sumur untuk ke atas. Di mulut sumur itu ada semacam tempat berpijak. Saat aku ke tasa untuk mengambil cucian ada kejadian yang membuatku merasa seakan-akan ada yang mau mendorongku. Untunglah aku pegangan yang kuat. Cuma aku ingat kakiku yang sebelah hamper bergelantungan di bibir sumur. Ya Allah, betul-betul pertolonganmu yang luar biasa. Selamat dari mara bahaya yang hamper membuatku menjadi ikan di dalam sumur.

              Tidak semua mimpi itu benar. Jangan juga percaya mimpi. Namun aku salah satu yang kadang mimpiku bisa melekat lama banget. Aku kadang sok tahu maknanya. Jangan contoh aku. Ini betul-betul tak masuk akal. Seperti waktu aku bermimpi aku dapat menangkap ikan banyak, katanya orang-orang sih akan mendapatkan rejeki yang buwanyak. Iya kali. Ini betul-betul lucu aja. Setelah mimpi menangkap ikan, aku besoknya kedatangan tetanggaku yang kebetulan kosnya jauh katanya ada titipan amplop dari ibuku. Wow, jangan terlalu jauh menafsirkan aku seperti ahli ramal atau apapun karena itu hanya semacam permainanan saja. Anggap saja ini kelucuan yang ada ketika hidup ini sedang dalam kerumitan. Atau mengembangkan daya imajinasi untuk hal yang kreatif.

              Begitu juga hal yang keren ini terjadi di rumah. Waktu itu kalau dak salah pas libur semester. Ibuku melihat ada bekas teman sekolahku sering ke rumah. Kata ibu semalam ibu bermimpi ada air bah dari arah timur. Airnya kecoklatan pas kelihatan temanku itu ada di sana. Kata ibu itu alamat tidak baik. Banyak pembicaraan yang tidak baik. Sebaiknya jauhi aja temanku itu. Alamak…apa lagi ya ini kok bisa nyasar ke temanku yang sudah berteman sejak aku sekolah hingga mahasiswa. Ibuku melanjutkan temanku itu naksir aku katanya. Ah ibu, sejauh ini aku tidak ada maksud apa-apa. Bahkan dia tidak pernah mengutarakan itu. Aduh mimpi kok ya bisa rusaknya hubungan pertemanan. Apa sebaiknya tidak usah tidur biar tidak mimpi.

              Sekali-kali perlu ya mempelajari hal-hal yang berulang kali terjadi sebagai hal yang berharga. Termasuk mimpi perlu dipelajari namun tidak perlu diyakini hingga segala hal menjadi boomerang. Cukup seperlunya dan sekenanya. Sebagai hal waspada agar tidak ceroboh dalam bertindak. Jika da hal yang tidak berkenan jangan jadikan hal yang serius anggap saja sedang baca novel atau cerbung tentang lucunya bermimpi. Berpikir positif untuk pendewasaan diri. Menjadi pribadi yang bijak berdasarkan pengalaman sendiri atau orang lain.

#bersambung#