Istilah Safari Literasi seakan muncul begitu saja, di saat Kepala Sekolah meminta saya untuk membuat surat permohonan kunjungan ke salah satu sekolah yang kegiatan literasinya sudah cukup bagus kami rasa. Berangkat dari keinginan guru-guru kelas 6 yaitu ingin memberikan pengalaman secara konstektual pada siswa kelas 6 atas materi wawancara yang sudah mereka pelajari di tema 6 semester genap ini , maka muncullah ide untuk membawa mereka melakukan Praktek wawancara secara langsung kepada Nara Sumber.

Ada 2 tempat yang akan kami kunjungan yaitu sebuah lembaga pendidikan dan satu dunia usaha yang lokasinya ada disekitar tempat tinggal kami. Ini kali ke dua kelas 6 melakukan kegiatan Study Banding yang erat hubungannya dengan kegiatan literasi. Mungkin inilah yang kemudian memicu syaraf kananku memunculkan istilah Safari Literisi atau mungkin saja karena salah satu teman guru di sekolah kami yang bernama Safari. Entahlah....sepertinya tak ada korelasi ya.....

Dengan mengendarai odong-odong cup terbuka yang full musik, hari ini Sabtu tanggal 2 Pebruari 2024 kami berangkat menuju dua lokasi yang sudah menjadi target sasaran. Ada sekitar 35 siswa kelas 6 dengan 10 guru pendamping yang akan membersamai para siswa melakukan aksi nyatanya yaitu menjadi presenter cilik yang handal. Raut wajah suka cita terpancar dari aora mereka. wajar saja, mereka juga butuh refreshing, belajar sambil melihat dunia luar pastilah menjadi sesuatu yang baru dan mengasyikkan bagi mereka.

Selain itu ada target tersendiri yang kami harapkan dapat tercapai dari kegiatan ini, yaitu semangat melakukan perubahan dan berani menyampaikan ide dan gagasan sebagai hasil pola pikir mereka yang masih orsinil dan original. Inilah yang menjadi salah satu faktor rendahnya kemampuan literasi pada mereka. Meskipun berdasarkan raport pendidikan, kegiatan literasi di sekolah kami masih dalam kategori aman-aman saja, tapi kami sebagai sosok yang tengah membersamai mereka dalam pembelajaran, sedikit banyak bisa merasakan masih kurangnya kemampuan mereka di bidang literasi.

Untuk itu, berbagai strategi kami upayakan untuk menggenjot semangat berlitersai pada mereka sebagai aset masa depan. Salah satunya melalui kegiatan Safari Literasi yang kami lakukan hari ini. Pada lingkungan baru, mereka di tuntut untuk bisa beradaptasi dengan orang-orang baru. Dengan pengalaman baru, mereka harus mampu menjadikannya motivasi yang akan menginspirasi kreativitasnya dalam berinovasi. Ini akan dengan mudah mereka lakukan jika mereka memiliki keterampilan komunikasi yang baik. Manjalin hubungan dan relasi dengan siapapun dan dimanapun. Arahnya tak lain dan tak bukan yaitu untuk menjalin sebuah kemitraan yang solid dan bersinergi.

Pinggiran Kali Semajid

E.YulisT