MERAJUT ASA
Rabu,16 Nopember 2022 seperti biasa tepat jam 06.00 WIB aku berangkat untuk menunaikan kewajibanku. Hari ini jadwal piketku di kegiatan pembiasaan 5S Sadaja Beraksi. Tak lupa, rutinitas ritual selalu istiqomah mengiringi permulaan hariku. keutamaannya sungguh luar biasa ku rasakan.
Kalo sebelumnya aku harus menempuh belasan kilo untuk sampai disekolah,maka per 30 mei 2022 kemarin,aku hanya membutuhkan waktu hitungan menit untuk mendarat cantik disekolah tercinta Sadaja Beraksi. Selesai mempersiapkan segala keperluan pembiasaan pra kegiatan KBM. Ku ayunkan Langkahku dengan pasti. Semburat senyum simpul menyambut siswa siswi hebatku di gerbang sekolah.
Pada menit ke 45 , bel otomatis sekolah pun berbunyi. Beberapa teman guru yang mempunyai tugas 5S hari ini , mulai menutup pintu gerbang. Sebagian bergabung bersama teman guru lainnya diruang guru. Begitu juga denganku, setelah sebelumnya membantu merapikan ruang tamu dan ruang kepala sekolah. Alhamdulillah,Teman-teman begitu kompak. Tiap hari, ada saja dari mereka yang langsung sigap membantu petugas kebersihan untuk merapikan area ruang guru, Ruang tamu dan ruang Kepsek. Tanpa keluh kesah. Karena kami sadar , dengan bersama maka langkah kita akan semakin jauh meraih asa bersama Sadaja Beraksi.
Sebelum mengambil tas untuk masuk ke kelas , ku buka gawaiku. Dan........seakan tak percaya dengan beberapa chat yang masuk dengan emotion ucapan selamat. Kakiku lunglai, tak mampu beranjak. satu persatu ku buka chat di grup sekolah. Ucapan selamat pertama datangnya dari kepala sekolah dengan melampirkan berita acara pemenang lomba menuis essay. Ya Allah.....ada namaku disitu, juga nama sekolahku terpampang jelas di bawahnya untuk memperkuat identitasku.
Aku Menengadah.....bulu kudukku meremang, air mataku membayang seraya membisik kalimat tasbih. Suaraku tercekat menerima ucapan-ucapan selamat dari teman-teman disekitarku. Tak percaya, tapi ini nyata. Sebuah anugerah yang kurasa tak pantas untuk ku menerimanya pada fase yang menurutku masih sangat dini. Kau mudahkan jalanku ya Robb....berulang.....berulang dan berulang. lalu ....nikmat mana yang masih kau dustakan. Ya Allaaaahhhhh
Berawal dari keluh kesahku, pada seseorang yang sudah berhasil membuatku gila . Gila untuk menorehkan bait demi bait dalam untain kata. terobsesi meregang hasrat yang sudah sekian lama terpenjara karena tidak tahu kemana harus melabuhkan harap. Dan akhirnya, terdampar pada sebuah komunitas yang jangankan bersenda, membayangkan bisa duduk bergandengan bersama mereka pun seolah tak ada daya dan kekuatan. Hanya mampu tertunduk lesu menjadi penikmat dan pemerhati yang baik.
Sampai pada akhirnya , Tirai itu tersibak. Bersama peringatan hari jadi Kabupaten Pamekasan yang ke 492, ku beranikan diri mengadu bakat dalam ajang Lomba Menulis Essay yang diselenggarakan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Bidang Kebudayaan Kabupaten Pamekasan dengan mengangkat tema "Cinta Cagar Budaya untuk Melestarikan Budaya Daerah"
Sebuah topik menarik. Berbagai ide dan konsep menari nari dalam sensor syarafku. sayangnya, perhatianku tertuju pada sebuah potensi alam yang keberadaannya mungkin biasa tapi memberi dampak luar biasa, baik dari sisi positif maupun nigatifnya. Teori ekonomi mengatakan, dialah benda Illit sebagai salah satu pemuas kebutuhan manusia berdasarkan kelangkaannya.
Sebelum ku goreskan titian pena dalam bingkai rasaku, sempat ku lontarkan topik yang akan ku angkat dalam ajang bergensi ini. Beliau seseorang yang begitu menginspirasiku. Tutur katanya , Pandangan jauh kedepannya, sikap sederhana dan kepeduliannya sungguh luar biasa untuk dijadikan panutan. Sempat terhenyak, tertegun, seakan kosong jiwaku, mulai terpuruk keberanianku setelah beliau mengatakan bahwa tulisanku adalah sesuatu yang melawan arus.
Butuh waktu merefleksi. Benarkah? Sungguhkah? Dua pertanyaan ini saling berkecamuk memenuhi rongga otakku. Tapi jiwa idealisku bangkit. Aku tidak menyalahi koridor. Aku berjalan di rel dan mekanisme yang menurut hatiku tak salah. Aku hanya ingin memperjuangkan keberadaanya. Aku hanya ingin dia dilirik , Aku hanya ingin dia diakui bahwa existensinya mau tidak mau sungguhlah dibutuhkan oleh kita. Apalagi di sebagian kecil area yang ketika pada waktu peralihan musim tiba, kami menjerit untuk mendapatkannya.
Bukankah Cagar budaya tak harus berupa kajian disiplin ilmu Arkeologi? Bukankkah peristiwa-peristiwa penting masa lalu juga termasuk bagian nilai sejarah? Apalagi jika kita melihatnya dari sudut pandang Ilmu Pengetahuan. Melalui informasi pengembangan riset dan tehnologi kita upayakan potensi nilai sejarah terpampang secara utuh dan bermakna.
Dari ulasan singkat ini, Allah memudahkan jalanku. Sebuah kepercayaan bertengger kokoh dipundakku. ucapan selamat dari orang-orang terkasih, teman, sahabat laksana cambuk untuk senantiasa semangat dalam mengabdi, menorehkan karya dalam merajut Asa untuk masa depan lebih baik. Aamiin Ya Robb....
By: " Endang
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
luar biasa
luar biasa
luar biasa
luar biasa
luar biasa
luar biasa
luar biasa
luar biasa
luar biasa
luar biasa
luar biasa
luar biasa
luar biasa
luar biasa
Keren ulasannya Bu.Mantap. Memang pantas menjadi juara. Selamat ya Bu.
Terima kasih banyak bu
Terima kasih banyak teman teman,sukses untuk kita semua. Semangat
So amazing ..i love it
Mantap jaya
Keren bu