Jangan Ada Lagi Anak Putus Sekolah
Jangan Ada Lagi Anak Putus Sekolah
Jika kita ingin maju dan sejajar dengan bangsa-bangsa lain di dunia yang lebih maju baik peradabannya, maupun tingkat kesejahteraannya, maka tidak bisa terlepas dari pendidikan. Kita wajib menuntut ilmu setinggi-tingginya untuk kebaikan diri sendiri dan umaat manusia di dunia, bukankah ketika kita ingin bahagia di dunia harus dengan ilmu, bahagia di akherat harus dengan ilmu dan jika ingin bahagia di dunia dan akherat pun harus dengan ilmu. Bahkan Rosullulloh pun mewajibkan kita untuk menuntut ilmu seperti dalam hadist Riwayat Bukhori yang artinya “Menuntut ilmu itu wajib bagi setiap muslim” (HR.Bukhari).
Islam sudah dari dahulu mewajibkan kita untuk menuntut ilmu, bahkan Alloh berjanji dalam Al-Qur’an Surat Al-Mujadillah (58;11) yang artinya “”….. Alloh akan meninggikan orang-orang yang beriman diantara mu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat dan Alloh maha mengetahui apa yang kamu kerjakan” (Al Mujadillah (58);11)
Janji Alloh itu pasti, dia akan meninggikan derajat kita jika kita menpunyai ilmu pengetahuan, apalagi kalau ilmu yang dimiliki itu kita amalkan dan sebarkan lagi kepada orang lain.
Untuk melindungi bangsa dan negaranya pemerintah kita pun mewajibkan, setiap warga negara untuk menuntut ilmu pengetahuan / pendidikan , ini tercantum dalam tujuan luhur bangsa Indonesia dalam UUD 1945 dalam pembukaan alenia ke-4 “………….. mencerdaskan kehidupan bangsa……… “ salah satu perwujudan untuk mencerdaskan bangsa adalah dengan pendidikan. Tujuan luhur bangsa Indonesia untuk mencerdaskan kehidupan bangsa ini lebih rinci ada dalam UUD pasal 31 ayat 1 dan 2 tertulis bahwa setiap warga Negara berhak mendapat pendidikan, wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayainya. Negara juga memprioritaskan anggaran pendidikan sekurang-kurangnya 20% dari APBN dan APBD.
Pertanyaannya sudahkan semua anak bangsa mendapatkan haknya? Melihat fakta sekarang ini menurut data statistik, di Indonesia setiap tahunnya lebih dari 1,5 juta anak sekolah tidak melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
Proses pendidikan merupakan kegiatan yang komplek, yang memerlukan keterlibatan berbagai pihak, agar proses pendidikan berjalan dengan baik dan menghasilkan lulusan yang berkualitas. Pendidikan merupakan tanggung jawab pemerintah , sekolah, orang tua dan masyarakat. Melalui proses pendidikan diharapkan sumber daya manusia Indonesia bisa meningkat, sehingga dapat bersaing baik ditingkat nasional, regional maupun global.
Untuk mewujudkan itu pemerintah sekarang ini sedang memprogramkan wajib belajar 9 tahun, dengan implementasi program sekolah gratis, dengan tujuan supaya seluruh lapisan masyarakat dapat mengeyam / menikmati pendidikan, sehingga tujuan bangsa Indonesia seperti yang tercantum dalam pembukaan UUD 45 dapat terwujud.
Namun usaha-usaha pemerintah tersebut masih banyak mengalami hambatan-hambatan, padahal seharusnya dengan adanya sekolah gratis ini diharapkan seluruh masyarakat Indonesia usia sekolah bisa sekolah tanpa terkecuali, namun sayang kesempatan emas ini tidak dimamfaatkan sebaik-baiknya oleh masyarakat kita. Dilapangan masih banyak ditemui kasus anak putus sekolah, kebanyakan yang menjadi latar belakangnya adalah : 1). Faktor ekonomi keluarga, 2).Malas / tidak mau sekolah, 3). Kurangnya minat untuk meraih pendidikan, 4). Kurang paham akan pentingnya pendidikan.
Sangat disayangkan jika factor ekonomi masih dikeluhkan oleh banyak masyarakat kita, padahal pemerintah sudah begitu memperhatikan terhadap dunia pendidikan melalui bantuan sekolah gratis, pemberian bantuan untuk siswa yang tidak mampu dan didirikannya sekolah-sekolah baru yang letaknya lebih dekat dengan pemukiman penduduk sehingga dapat menghemat biaya transportasi. Namun yang menjadi kendala adalah kadangkala bantuan dari pemerintah datangnya terlambat, sehingga keperluan yang mendesak tidak bisa terpenuhi, seperti kebutuhan alat tulis, seragam, biaya transportasi dan kebutuhan sekolah lainnya. Akan tetapi hal tersebut masih bisa diupayakan dengan bantuan dari teman-teman atau para pendidik sendiri melalui infak / sumbangan sukarela, sehingga anak-anak yang kekurangan / tidak mampu bisa terselamatkan tidak sedikit anak yang tadinya akan keluar sekolah bisa kembali sekolah.
Jika anak mempunyai semangat dan tekad yang kuat untuk sekolah didukung dengan dukungan orang tua, kesulitan sebesar apapun bisa diatasi asalkan ada keinginan dari dalam diri anak tersebut. Namun yang sulit adalah menghadapi anak yang malas dan memang tidak ada semangat untuk melanjutkan sekolah, padahal ekonomi keluarga mendukung, mengahadapi anak seperti itu tentunya diperlukan keseriusan dan kesabaran yang tidak sedikit, untuk itu kerjasama dari berbagai pihak diperlukan baik dari pihak sekolah, masyarakat (aparat pemerintah) dan keluarga.
Peranan orang tua sangat menentukan terhadap pembentukan perilaku anak sebab jika diprosentasekan anak lebih banyak tinggal di dalam keluarga dari pada sekolah, dari pihak sekolah peranan guru baik itu wali kelas, guru bidang study, guru BK sangat diperlukan untuk menumbuhkan motivasi anak supaya timbul keinginan untuk sekolah. Melalui komunikasi yang harmonis dan pemberian motivasi terus-menerus tanpa mengenal lelah dan bosan tidak sedikit anak yang tadinya akan keluar, akhirnya dapat terus melanjutkan sekolah bahkan tidak sedikit yang berhasil, tentunya hal itu tidak terlepas dari kemauan anak itu sendiri sebab bagaimanapun kuatnya dorongan dari luar kalau memang anak sudah tidak mau sekolah tetap saja akan sulit mengupayakannya, apalagi tidak ada sanksi yang jelas dari pemerintah terhadap anak usia sekolah tetapi tidak sekolah.
Tugas guru memang cukup menantang, selain mengajar, mentransfer ilmu pengetahuan dan teknologi, juga membimbing, memfasilitasi dan memotivasi. Melalui komunikasi yang harmonis antara guru dan siswa sangat memudahkan dalam membentuk kepribadian, akhlak dan semangat untuk menuju kehidupan yang lebih baik.
Tugas kita semua bagaimana menumbuh kembangkan kesadaran seluruh komponen bangsa akan pentingnya pendidikan, sehingga semua orang berlomba-lomba untuk mengembangkan potensi dirinya agar memiliki keunggulan. Dengan kerjasama dari berbagai pihak diharapkan suatu hari nanti tujuan bangsa Indonesia dapat terwujud dan pendidikan dapat dinikmati oleh semua lapisan masyarakat dilapangan tidak ada lagi kasus anak putus sekolah.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar