Dengan “Make and match” Si Pemalupun Berani Tampil Di Depan Kelas (Anakku hebat)

Ketika akhir semester tiba, semua siswa akan menghadapi ujian kenaikan tingkat, di dalam kelas kami sering melakukan kegiatan pembahasan soal-soal untuk ujian kenaikan tingkat, soal yang diambil bisa dari soal ukk tahun lalu atau diambil dari bank soal yang dibuat dari ulangan harian.

Seperti hari ini rabu taggal 17 Mei 2017 di kelas saya menerapkan model pembelajaran make and match (mencari pasangan), model pembelajaran make and Match adalah sistem pembelajaran yang mengutamakan pemahaman kemampuan sosial terutama kemampuan bekerja sama, kemampuan berinteraksi disamping kemampuan berfikir cepat, melalui permainan mencari pasangan dengan dibantu kartu (Wahab.2007;59)

Sebelumnya saya melakukan persiapan dengan menbeli bola-bola kecil, dan membuat kartu pintar yang berisi 20 pertanyaan dan 20 jawaban, kemudian bola dikelompokan menjadi dua, dan ditempelkan kartu pintar yang berisi pertanyaan dan jawaban.

Tadinya saya ingin kartu pintar yang berisi pertnyaan dan jawaban itu dimasukan ke dalam bola akan tetapi karena ketika bola dibelah menjadi kempes dan bentuknya jadi tidak bulat lagi, tentunya akan menyusahkan ketika nanti bola di lemparkan kepada siswa yang lainnya. Akhirmya saya mengambil keputusan untuk menempelkan kartu pintar di luar bola saja.

Dalam pelaksanannya, saya membagi siswa menjadi dua, dengan duduk di jajaran sebelah kiri dan dijajaran sebelah kanan, laki-laki dan perempuan di pisahkan. Kemudian menberikan penjelasan bahwa bola berisi kartu pintar pertanyaan dan jawaban, semua siswa dibagi bola, yang berwarna warni, wuih... anak-anakku sibuk memilih bola dengan warna yang disukainya, tapi mereka dikesempatan untuk mengambil bola hanya 5 menit saja, wah semakin sibuknya semua siswa mengambil bola.

Bola diangkat keatas untuk menyakinkan semuanya sudah memiliki bola, dalam hitungan 5 bola dilempar ke temannya yang ada didepannya, wah semakin ramainya suasana di kelas, kami tertawa tawa bahagia, semua siswa berebut mendapatkan satu bola yang dilempar oleh siswa yang lain. Akhirnya dalam hitungan 10 semua siswa sudah mendapatkan bola yang dilempar oleh temannya.

Dengan secara acak aku suruh satu siswa menbacakan pertanyaan yang ditempel di balon, dan siswa yang berada didepannya menbacakan apa jawaban dari pertanyaan tersebut, kemudian mereka ke dapan dan mempresentasikan jawaban dan pertanyaan, guru hanya memberikan penekanan-penekanan dari soal-soal latihan yang dibahas.

Begitu selanjutnya, semua anak membacakan pertanyaan dan jawaban. Membahas soal soal persiapan persiapan ukk terasa lain dari biasanya, anak-anak memjadi lebih aktif, dan semua anak tidak terkecuali melakukan kegiatan itu, biasanya kalau saya melakukan pembahasan soal-soal secara konvensional misalnya saya membacakan soal siswa menjawab, hanya siswa itu-itu saja yang bisa menjawab, bahkan terkadang ada siswa yang manpak ketakutan kalau disuruh menjawab soal, lain ketika menggunakan metode make and macth, dengan menggunakan metode ini dapat menumbuhkan keterampilan berkomunikasi, dan menumbuhkan kepercayaan diri, jadi yang menjawab pertanyaan tidak hanya tertuju pada beberapa orang saja, tapi semua siswa kebagian membahas soal. Dan yang membuat saya bahagia si pemalupun tampak riang gembira dan berani tampil di depan kelas.

Selain itu juga pembelajaran tidak monoton akan tetapi anak-anak terlihat seperti sedang bermain, tertawa bahagia tetapi tujuan pembelajaran tercapai. Diakhir pemebalajaran saya melakukan post tes dan hasilnya nilai siswa 80 persen diatas KKM seperti yang diharapkan.

Walaupun sedikit repot karena harus mempersiapkan alat peraga yang akan digunakan dalam pembelajaran akan tetapi melihat hasil yang didapatkan memuaskan, maka saya dapat tersenyum lega bahagia

Alhamdulillah........