( Tugas P. Eko )

Saya guru Fisika di sebuah SMA di sebuah kabupaten yang berjarak 16 km dari tempat tinggal saya di kota Madiun.

Saya adalah seorang ibu dari 3 anak yang sudah dewasa Anak pertama perempuan yang sudah berumah tangga dan tinggal di Semarang. Anak kedua laki-laki yang juga sudah berumah tangga di Serang Banten, sedangkan si bungsu berumur 21 tahun, mahasiswa semester 8 Fakultas Teknik di sebuah Universitas Negeri di Semarang.

   Pada tanggal 13 Februari 2020 si bungsu bertiga dengan teman seangkatannya berangkat ke Kupang NTT untuk mengambil data berkaitan dengan tugas akhir skripsinya dan sekaligus melaksanakan kerja praktik di Kefamenanu NTT.  Sesuai jadwal, direncanakan akan kembali ke kampus pada awal bulan April 2020    Saat itu di Indonesia belum diumumkan adanya orang yang terkena Covid 19, namun di negara lain sudah banyak kasus yang terjadi.

   Hari-hari belalu, setiap hari si bungsu selalu berkirim kabar kepada saya lewat telpon ataupun WhatsApp, seiring dengan itu kabar di media masa tentang kasus Covid 19 yang melanda dunia semakin banyak,. Di Indonesia, Pada tanggal 3 Maret, Pemerintah Indonesia melalui juru bicara penanganan kasus Covid 19 menyampaikan mulai adanya kasus Covid 19. Setiap hari semakin bertambah. Saat itu belum terasa dampaknya di daerah saya. SMA di Jawa Timur sedang melaksanakan USPBKS dan ujian praktik, Saya sebagai urusan kurikulum disibukkan dengan kegiatan itu, sambil memantau terus kasus demi kasus setiap hari dari media. Data tentang, kota, kabupaten, provinsi yang terpapar tidak pernah terlewatkan oleh saya. Pikiran saya selalu tertuju pada anak-anak saya yang jauh dari saya, termasuk si bungsu, Saya selalu berdoa untuk kesehatan dan keselamatan mereka. Pada tanggal 16 Maret 2020 mulai berlaku belajar di rumah untuk siswa dan Work From Home untuk pegawai.Kegiatan Ujian Nasionalpun ditiadakan. Rektor kampus si bungsu pun sebenarnya sudah menyampaikan untuk kegiatan luar/ lapangan bagi mahasiswa harus ditarik demi keamanan. Si bungsu saya minta segera pulang tapi dia (dengan 2 temannya) bertekad untuk tetap di lokasi sampai tugas selesai pada tanggal 4 April 2020. Jadilah saya menghitung hari sambil melaksanakan pembelajaran daring untuk murid saya kelas X dan XI. Berita tentang Covid 19 selalu saya pantau.

3 hari sebelumnya, saya lapor ke Ketua RT lingkungan saya, karena sesuai instruksi dari pemerintah kota bahwa setiap pendatang dari luar kota harus lapor ketua RT. Ketua RT memberikan nomer WA gugus penanganan Covid 19 tingkat kelurahan untuk melaporkannya.

Sampailah hari dan tanggal yang saya tunggu. Sabtu, 4 April 2020. Si bungsu datang naik travel dari Surabaya setelah mendarat di Juanda. Saya sudah mempersiapkan kedatangan si bungsu mulai dari tempat cuci tangan dan sabun di teras, membeli vitamin C yang cukup banyak serta kamar tempat isolasinya selama 14 hari.sesuai dengan instruksi dari gugus Covid 19 kelurahan yang berpusat di Puskesmas. Alhamdulillah si bungsu datang dalam keadaan sehat wal afiat. Selama 14 hari si bungsu mematuhi protokol kesehatan yaitu tidak keluar rumah. Tiap 2 hari sekali pihak Puskesmasselalu mengontak saya dan menayakan apakah si bungsu ada keluhan gejala-gejala Covid 19 atau tidak. Sayapun melayani apa yang diperlukan si bungsu sambil tetap melaksanakan tugas saya sebagai guru untuk mengajar Daring. Setelah 14 hari waktu isolasi berakhir, waktu pemantauan si bungsu sebagai ODR ( Orang Dalam Resiko ) pun berakhir. Kini si bungsu sedang menulis skripsi bab demi bab dan dikonsultasikan ke Dosen Pembimbingnya secara online dari rumah

Semoga Pandemi Covid 19 cepat berlalu, Semua sektor pulih seperti sedia kala.