Duplikat
Malam semakin larut. Jam dinding di ruang mas Hardi rebahan di kursi panjang kesayangannya sudah menunjukkan pukul 23.00 WIB. Suara dengkur istrinya, Harti terdengar. Penat tubuh mas Hardi justru membuatnya tidak segera dapat memejamkan matanya.
Sudah 10 tahun mas Hardi bekerja di sebuah Rumah Sakit dan bertugas di kamar jenazah. Mas Hardi paling senior dibandingkan dengan 2 petugas kamar jenazah yang lain. Sudah sangat terbiasa bagi mas Hardi, Rangga dan Supri menerima, merawat jenazah dalam kondisi bagaimanapun.
Tiba-tiba didengarnya suara ketukan pintu. Setelah pintu dibuka, dilihatnya seorang wanita dan beberapa orang laki-laki yang menunggu wanita itu dari kejauhan. “ Mas Hardi ya?, tolong mas ada saudara saya meninggal sekarang sudah ada di kamar jenazah, tadi mas Rangga minta saya menghubungi mas Hardi, mas Rangga juga menghubungi mas Hardi lewat WA dan telpon “, kata wanita itu. Mas Hardi ingat seharian HPnya tidak aktif. Apa salahnya membantu Rangga yang sering membantunya pula?, pikir mas Hardi. “ Ooo ya , mbak duluan ke Rumah Sakit, nanti saya menyusul”, jawab mas Hardi. Setelah berganti baju dan pamit istrinya, mas Hardi segera menuju Rumah Sakit dengan motornya. Sampai di kamar jenazah dilihatnya beberapa jenazah tertutup kain, kemudian salah satu dibukanya. Terperanjatlah mas Hardi, karena jenazah itu adalah wanita yang baru saja datang ke rumahnya.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Wow. Seram juga kalau dibayangkan. Ihhhh.. Bikin bulu kuduk merinding. Sukses selalu mbak.
Wah ngeri ya.. jenazahnya datang sendiri