ENDANG SUGIARTI

Guru SDN 1 Wates, Kecamatan Slahung Kabupaten Ponorogo Jawa Timur....

Selengkapnya
Navigasi Web
Peran si Gepeng dalam Literasi Anak.

Peran si Gepeng dalam Literasi Anak.

#Tagur hari ke 144

Peran si Gepeng dalam Literasi Anak.

Siapa itu si Gepeng? Seberapa berperankah? Si gepeng adalah benda yang pintar dan berwujud gepengan, jika bahasa canggih menyebutnya gawai. Tetapi kami sekeluarga menyebut si gepeng. Di dalam gepengan banyak sekali aplikasi yang bisa di manfaatkan. Salah satunya adalah whatsapp.

Whatsapp adalah sebagai media perpesanan online. Yang mana kita tidak akan membutuhkan pulsa untuk menggunakannya, melainkan berdasarkan penggunaan kuota internet. Tentunya hampir semua orang sudah memahami jika banyak fitur pada whatsapp yang cukup menarik, sebagai salah satu platform untuk perpesanan online. Dimana anda bisa mengirim dan menerima teks pesan, foto, file, gambar, dan audio pada pengguna lainnya.

Dimasa pandemi whatsapp digunakan sebagai media belajar jarak jauh. Bagi area yang tidak memungkinkan aplikasi yang lain dalam pembelajaran, Whatsapp merupakan solusi terbaik di masa pandemi ini. Anak-anak usia SD sudah bisa mengoperasikan whatsapp. Tidak tertinggal juga, anak saya yang saat sekarang duduk di kelas 6, dan tidak bisa sehari saja tanpa gepengan pintar itu.

Sehingga, sebagai orang tua, jangan sampai kecolongan dalam pemanfaatan gepengan tersebut. Harus lebih selektif dan sering melakukan pengecekan pada anak. Kita sebagai orang tua harus bisa mengarahkan anak untuk lebih bijak dalam pemanfaatan gepengan. Bagaimana cara agar anak-anak kita bisa berliterasi dengan senang hati tanpa terpaksa? Langkah yang penulis pakai adalah memanfaatkan si gepeng untuk membuat buku. Ketika anak lebih asyik mengetik dari pada menulis pada kertas, maka anak di arahkan untuk berliterasi setiap hari pada sebuah gawai pintarnya, atau si gepeng.

Langkahnya adalah dengan membuat story pada whatsapp. Karena setiap hari, jika kita perhatikan anak kita mengirimkan storynya. Entah berupa foto atau tulisan. Nah, disini kita bisa mengarahkan anak dengan membuat story sebuah tulisan yang bermanfaat. Penulis meminta pada anak, untuk meluangkan waktunya setiap hari, untuk membuat story berupa foto tulisan. Tidak memaksa untuk menentukan jenis tulisannya, tetapi hanya mengarahkan pada anak, seperti menulis puisi, catatan harian, atau cerpen jika memang anak sudah mampu. Kebetulan ketika saya bertanya pada anak, dia senang menulis puisi. Maka anak diarahkan menulis puisi. Anak bisa membuat rancangan terlebih dahulu pada buku, agar lebih mudah untuk mengetik pada gepengannya.

Anak mengetik puisinya dikirim kepada ibu atau ayah terlebih dahulu. Kemudian setelah dikirim ibu/ayah, di screenshot dan di jadikan story WAnya. Membuat story bisa lebih dulu mengedit dengan aplikasi edit foto, agar lebih terkesan menarik. Gawai anak di beri aplikasi edit photo. Yang pasti anak usia SD bisa mengoperasikannya. Karena bisa memilih yang simple sesuai pilihan anak.

Kemudian setelah di edit atau tanpa di edit, anak membuat story tentang tulisannya tersebut. Disini peran ibu atau ayah, melihat storynya dan langsung memberikan apresiasi, baru kemudian mengomentarinya. Komentar merupakan proses perbaikan untuk anaknya. Dan anak mulai belajar, belajar dan belajar. Setelah menulis dan dibuat story, hari berikutnya adalah giliran anak membaca puisinya dan juga dikirim untuk story hari itu.

Ibu dan ayah sudah bisa mengarsipkan tulisan anak. Karena sebelum discreenshoot, dan dibuat story, anak sudah mengirimkan terlebih dahulu pada ibu/ayah. Kemudian bisa disimpan dalam word, agar tidak terhapus. Dan bisa di dokumenkan dari setiap tulisannya.

Ada dampak positifnya, ketika anak membuat story pada WA. Teman-temannya yang melihat, mereka termotivasi. Sehingga juga bisa sebagai inspirasi buat teman-teman seusianya.

Ibu/ayah juga harus memberikan motivasi kepada anak, bahwa kumpulan tulisannya akan dijadikan buku jika sudah memenuhi kriteria, baik dari segi isi maupun jumlah halamannya. Anak merasa lebih semangat ketika tulisannya akan dibukukan. Dari situlah bahwa gepengan pintar tidak hanya di buat chatingan, game online, tetapi bisa membuat buku dari hasil tulisan di story WAnya. Salam literasi!

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Inspiratif sekali...terima kasih bunda...salam sukses

06 Sep
Balas

Terimakasih bunda

07 Sep



search

New Post