Kuarungi kota metropolitan II selama dua tahun bersama para sang guru. Kami berlima belas dari kota Gandrung. Pengemban amanah dalam menuju cita yang berujung mutu. Ya... kami dalam amanah meningkatkan kualifikasi akademik untuk dapat menghadapi tantangan dunia pendidikan yang semakin luar biasa tuntutannya.

Di antara waktu luang, teman dan kerabat plesir ke titik-titik kota yang belum pernah dikunjungi. Sambil menyelam minum air, kita yang tidak pulang refreshing sekaligus mengenal lebih dekat tempat-tempat wisata kota. Aku salah satu di antara kita yang tidak memanfaatkan kesempatan itu. Bukan karena tidak mau tetapi saya lebih ingin berdampingan dengan si mungil saya di rumah tempat asal saya Kediri. Sementara ananda yang mungil ini bersama Uti dan kakaknya.

Perjuangan yang luar biasa saya rasakan. Seperti dua sisi mata uang. Alloh berikan nikmat ini. Aku dan keluarga harus mensyukuri. Itulah prinsipku. Tak bergeming sedikitpun ketika ajakan sering muncul di antara waktu longgarku.

Selesai sudah amanah ini. Amanah selanjutnya di hadapanku. Grand View Hotel tempat kami berkiprah dan mengembleng mutu mengantarkan saya menuju kota di pulau sebrang, Madura. Amanah lanjutan ini tantangan bagi saya. Atas bekal dari “Yes I Can” Bismillahirrohmaanirrohiim... siap. Seorang guru SD dari kaki gunung Gumitir mampukah menghadapi mereka yang dari peserta kabupaten kota se-Jawa Timur? Sempat terbertik di benakku. Pendamping dan imam di rumahku menyemangati dan mensuport kuat untuk melaksanakan amanah ini. Alhamdulillah berjalan lancar.

Perjalanan dan perjuangan ini kupetik hikmahnya. Menilik beberapa tahun sebelumnya, rencana tinggal rencana untuk bisa melihat dari dekat bagaimana kota garam hingga sang inisiator purna tugas. Maka terjawablah anganku, tahun 2014 Alloh mengirim saya di pulau garam tepatnya di Hotel Camplong yang penuh makna dan amanah.

Memori di Pulau Madura dalam amanah