Pra Cernak 'Belalang dan Harimau'
Malam itu kucoba aktif lebih awal di gurusiana. Saya terinspirasi dari cerita rakyat Cindelaras. Cerita rakyat Jawa Timur ini menginspirasiku untuk mengkolaborasi dengan teori belajar yang dilakukan oleh peserta didik.
Teori belajar yang saya gunakan teori belajar sosial Bandura. Teori ini dikenal dengan teori observational learning. Menurut Bandura perilaku individu tidak semata-mata reflek otomatis atas stimulus, melainkan juga akibat reaksi yang timbul sebagai hasil interaksi antara lingkungan dengan skema kognitif individu itu sendiri. Prinsip belajar menurut teori ini bahwa yang dipelajari individu terutama dalam belajar sosial dan moral terjadi melalui peniruan (imitation) dan penyajian contoh perilaku (modelling).
Berangkat dari inilah inginku rangkai kata demi kata sebagai cerita anak yang dengan sendirinya pembaca (anak) bisa mencontoh perilaku pada cerita anak tersebut. Melalui “Cindelaras Hebat Vs Miza Hebat” harapan saya bisa menggugah anak untuk memahami sebuah cerita rakyat yang tidak boleh ditinggalkan walau dalam era 4.0. Tokoh Miza adalah tokoh imitation Cindelaras. Pembaca bisa imitation kepada tokoh Miza atas kecekatan dan kecerdasannya dalam merespon suatu masalah.
Malam ini kucoba untuk mengapresiasi sang inspirator dan imajinator si kecil Farah anak kelas 2 sekolah dasar yang penuh ide. Nama lengkapnya Farah Asy Syifa. Kebetulan ayahnya membaca cerita nakak “Cindelaras Hebat Vs Miza Hebat”. Menurut pengakuan sang ayah, dia mempunyai hobi membuat komik. Nah, komik kali ini ceritanya tentang belalang. Mulai belalang biasa sampai super hero. Wow... keren juga lho komiknya.
Komik karya Mbak Farah menggambarkan dua tokoh belalang dan harimau yang sangat berbeda jauh fisiologi dan emosionalnya. Keduanya bisa berkolaborasi. Seakan tidak masuk akal. Saya coba pelajari bagaimana karakter belalang dan harimau itu. Hm... dengan segala kemampuan yang terbatas kucoba rangkai komik itu, mudah-mudahan sesuai angan Mbak Farah. Kemasan komik singkat Mbak Farah dalam editing sebagai berikut.... itu tu image-nya. Namun itulah imajinasi anak harus tetap kita hargai. Bagaimana nih kemasan cerita anaknya? Sekarang masih Pra Cernak (Pra Cerita Anak). Tunggu ya di episode berikutnya.

Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Lanjut Bu ......
Makasih bu supportnya....
Wah penasaran juga Bu Endang sama lanjutan ceritanya. Kutunggu ya.
Makasih..Atensi menunggunya, Bunda...
Aamiin ya robbal alamiin...nggih, Bunda
Semoga segera kelar ceritanya bun..agar segera bisa diniati para pembaca
Ai ai... Thanks.. Anaknya ketawa ketiwi sendiri...
Salam tuk mbak Farah...he...mis ide boten, Pak..
Luar biasa... Diantara anak didik kita semoga muncul "farah" berikutnya. Dan kita sebagai ibu dan guru, harus tanggap akan hal itu... Asyiknya masuk ke dunia anak...
Aamiin ya robbal alamiin...insha Alloh..semoga
Aamiin ya robbal alamiin...insha Alloh..semoga