SAAT TAK ADA IDE
Kita sering merasakan saat akan menulis tiba-tiba buntu, tidak ada ide. Akibatnya, kita hanya duduk terpekur di depan laptop tanpa ada hasil. Apa penyebabnya?
Permasalahan seputar ide penulisan sering dialami banyak orang, termasuk saya. Beberapa kali bertemu teman, mereka curhat saat saya tanya, mana tulisannya? Jawaban spontan yang saya dengar adalah tak ada ide.
Mengapa kita pernah mengalami kehabisan ide?
Di sekitar kita, saat kita membuka mata, sesungguhnya banyak sekali ide yang dapat kita gunakan sebagai bahan tulisan. Begitu pula saat membuka telinga, di hadapan kita banyak suara-suara yang dapat menjadi ide tulisan kita.
Lalu, apa masalahnya? Kepekaan kitalah penyebabnya. Kita sering tidak peka dengan segala sesuatu yang terjadi di sekitar kita. Mata, hati, dan telinga harus dibiasakan untuk peka terhadap sesuatu. Saat melihat hal yang tidak seperti biasanya, itu dapat menjadi ide tulisan yang menarik karena tidak semua orang melihatnya. Saat kita merasakan sesuatu, itu akan menjadi ide yang menarik pula karena hanya kita yang merasakannya. Saat kita mendengar sesuatu, itu juga akan menjadi bahan tulisan yang menarik karena yang kita dengar dan orang lain dengar, belum tentu sama.
Begitu pula yang saya alami hari ini. Saat saya akan menulis, rasanya buntu, tak ada ide. Maka itu menjadi ide tulisan hari ini. Untuk melengkapinya, saya berkeliling ke area sekolah. Dari hasil berkeliling ini saya mendapatkan beberapa temuan, baik yang positif maupun negatif.
Temuan positif yang ingin saya bagi hari ini adalah, sebagian besar guru mengajar dengan baik. Mereka berdiri di depan kelas, menjelaskan sesuatu, berdiskusi dengan siswa, dll. Temuan positif yang kedua, sepanjang saya berjalan dari ruang ke ruang, para petugas kebersihan sedang bekerja menyapu halaman dan taman sekolah. Sampah-sampah yang menghambat saluran air, disapu dan dibersihkan. Sampah plastik dipilah dengan sampah daun. Sampah dauh dibuang ke bank sampah daun, sampah plastic dibuang ke bank sampah plastik. Saat melihat ini, ada rasa bangga dan syukur tak terkira. Andai semua orang bekerja sesuai dengan tupoksinya, maka kehidupan kita akan lebih tertib dan lebih baik.
Temua negatif yang dapat saya bagikan adalah hari ini ada satu kelas yang ramai. Kebetuan, kelas tersebut berada di lantai 2 sehingga kegaduhannya terdengar sampai ruang-ruang di bawahnya. Tidak sulit untuk menemukan sumber suara gaduh tadi karena benda-benda yang dipukul anak-anak memberikan suara yang sangat keras. Saya berjalan menapaki tangga menuju ke lantai 2. Di satu ruang sebelah saya temukan satu guru yang mengajar. Pertanyaan saya, apakah guru itu tidak terganggu? beratersebut sudah melakukan tetapi tidak berhasil?
Saya hanya membatin saja, tidak ingin konfirmasi kepada guru yang sedang mengajar. Saya melangkah ke ruang kelas kelas yang gaduh tadi. Tidak ada kata-kata, tiak ada suara yang perlu saya keluarkan. Saya cukup diam, mengamati ke seluruh ruangan. Saya berpikir, inilah saatnya “diam itu emas”. Dengan diam saja, anak-anak menyadari kesalahannya. Segara menuju ke tempat duduk masing-masing, membuka buka, dan mengerjakan tugas seperti yang tertulis di papan tulis. Rupanya, sang guru izin tidak masuk karena mengantar suaminya ke rumah sakit. Tugas diberikan kepada guru lain, dicatat di papan tulis. Namun, anak tidak melakukan perintah sebagaimana mestinya.
Di tempat lain saya juga menemukan tiga siswa yang mengerjakan tugas di teras kelas. Saat saya bertanya, kenapa di luar? Anak-anak menjawab tidak mengerjakan PR. Saya bertemu guru yang mengajar, beliau mengatakan tugas sudah diberikan seminggu yang lalu tetapi belum dikerjakan di rumah.
Itulah anak-anak. Mereka tetap membutuhkan orang dewasa untuk mengarahkan dan membimbing. Oleh karena itu, pada saat memberikan tugas, guru sebaiknya memberikan tugas terstruktur dengan jelas. Apa yang harus dikerjakan, kapan harus dikerjakan, berapa lama dikerjakan, dan kapan dikumpulkan. Jika tugas hanya sekadar tugas, maka yang terjadi seperti yang saya lihat hari ini. Jangan lupa, tugas juga harus dikoreksi dan dinilai supaya tahu siapa yang sudah mencapai KKM, siapa yang melampaui KKM, siapa yang belum mencapai KKM. Jika ini dilakukan benar-benar maka anak-anak akan mengerjakan dengan baik karena sesungguhnya tidak anak yang ingin mendapat nilai jelek.
Setelah berkeliling saya lanjutkan menulis lagi. Beberapa anak mengetuk pintu ruang saya, menyerahkan tugas guru yang izin tadi. Sebetulnya, perintah saya sudah jelas, “Tolong nanti setelah bel usai ketua kelas mengumpulkan tugas ke ruang saya!” Yang terjadi bukan ketua kelas yang membawa tugas tetapi anak-anak menyerahkan sendiri tugas yang sudah dikerjakannya. Jika ini yang terjadi, siapa yang salah?
Baiklah, mungkin perintah saya tidak terpahami dengan baik sehingga siswa yang merasa tugasnya sudah selesai langsung menyerahkan ke ruangan saya. Apa pun itu, yang dikerjakan anak-anak hari ini sudah lebih baik daripada gaduh dan tidak mengerjakan tugas.
Selamat menulis…. Apa pun bisa menjadi ide tulisan.
Katakan “STOP TAK ADA IDE TULISAN!”
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
minta idenya Bun ! ....... Apa boleh?
ide yang mana?
Iyes... setuju. Kreatif banget bu. Salam literasi
salam literasi juga..
Ide tak akan habis, masalahnya bisa nggak kita menangkap ide yang banyak jumlahnya di sekitar kita, selamat menangkap ide dan tuliskan ibu
siap....
Kereeeen bu, ide bertebaran di mana mana, hanya terkadang sulit ditangkap. Salam kenal dan barakallah
Salam kenal Ibu... Barakallah..
Oke sangat
silakan dicoba..
benar juga bu apa yang ibu sampaikan...ide itu akan datang dari apa yang kita lihat dan juga dengar ..mantap
Hehe, hanya menuliskan pengalaman...