DOA KECIL UNTUK PUTIH ABU-ABU
Seperti biasa, gerobak kesayangan menemani saya menuju medan pengabdian. Ketika jarum jam membujur vertikal di angka 6 dan 12, gerobak abu-abu siap mengantarkan menuju tempat tujuan. Tidak perlu menekan gas keras-keras karena waktu yang dibutuhkan berkisar 5-8 menit saja. Waktu yang pendek dibandingnkan rekan-rekan ibokota yang harus menyediakan 1-2 jam dari rumah ke tempat kerja.
Pagi ini, pagi yang kesekian kali saya melontarkan doa kecil kepada para “pembalap” yang ingin segera sampai ke sekolah mereka. Entah mengapa, saat melihat mereka, bibir saya melafalkan doa untuk para pemuda yang kelak akan melanjutkan estafet kepemimpinan di negeri ini. Saya tidak tahu siapa mereka tetapi saya percaya jika mereka bersemangat dalam menggapai cita maka mereka adalah para remaja, para pemuda yang punya jiwa.
Sesekali gerobak saya pinggirkan ketika saya dengar tarikan gas sepeda motor mulai mengencang. Itu adalah tanda meminta jalan untuk mendahului. Saya pun menerima permintaan mereka sambil berdoa semoga mereka selamat dalam menggapai cita-cita. Entah berapa motor yang sudah melewati saya. Kadang, mereka melintas dari arah kiri juga. Karena saya berjalan pelan, maka ulah mereka yang menerobos dari kanan dan kiri saya biarkan saja.
Ini masih cukup pagi. Jarum jam baru beranjak sedikit dari pukul 6.00. sebetulnya, mereka tak perlu berlomba adu cepat, saya yakin sampai sekolah tidak akan terlambat. Namun, gairah mereka yang ingin cepat sampai ke ladang pendidikan membuat saya bangga. Saya bangga karena mereka menghargai waktu. Saya bangga karena mereka belajar untuk berdisiplin. Saya bangga karena mereka tidak menyia-nyiakan kesempatan. Namun, tetap ingat ya, Nak, hati-hati di perjalanan. Tetap memakai pengaman kepala agar perjalanan lebih terjaga.
Pagi ini, kembali terlontar doa kecil saya untuk mereka semoga para pemuda putih abu-abu sukses menjalani hidup dan bahagia selalu. Kalian adalah penerus bangsa. Kalian adalah masa depan Indonesia. Saya tuliskan semua ini agar kelak ketika kalian ada yang menjadi guru kemudian membaca gurusiana, kalian tahu ada perempuan yang selalu mendoakan agar kalian sejahtera dan sukses selalu. Aamiin.
Kerjarlah mimpimu, Nak. Larilah jika perlu. Namun, tetap hati-hati di jalan. Tetap waspada..
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Apik, Bu
Terima kasih
Doa yg tulus dari ibu yg baik hati, sabar dan penyayang tentu akan dikabulkan Allah...
Aamiin..
Doa yg tulus dari ibu yg baik hati, sabar dan penyayang tentu akan dikabulkan Allah...
Doa untuk pengendara dan pengguna jalan lainnya ya bu, karena lebih sering karena ulah putih abu-abu di jalan raya mengakibatkan kecelakaan lalu lintas. Memang tidak semua cuma jiwa mudanya yang sedang menggelora kadang ingin serba cepat sampai tujuan. Padahal seandainya waktunya cukup, tidak perlu ngebut di jalan. Salam kenal. bu, saya gurusianer dari Wonosobo.
Salam kenal juga.. Saya punya teman di wonosobo, Pak Kuwat, Pak Erman.. Ibu kenalkah?
Mudah-mudahan selamat sampai tujuan. Amiin. Doa yang sangat baik Bu.
Iya Pak, rasanya mereka seperti anak anak saya..
Doa yang tulus, semoga di ijabah, agar generasi muda selalu energik mncapai cita-cita.
aamiin... iya Bu Rita.. ut kebaikan mereka