Nanonano

Hari itu hari yang sangat aku tunggu. Aku membayangkan akan terobati rasa kangen dan rindu ini. Setelah terpendan sekian hari tibalah saat yang aku tunggu dan mereka tunggu. Mereka siapa hayo?. Keluargaku pastinya. Aku kangen Ferra anak pertamaku, kangen dengan sok ingin tahunya, kangen nanda yang sudah kelas 2 tapi ke kamarpun masih minta ditemani, apalagi dengan anaku yang paling bontot 2 th umurnya celotehnya, manjanya selalu membuatku tersenyum. Lha yang ini kangennya beda, kangen sama suamiku tercinta. Terimakasih suamiku yang telah menjaga anak anak selama aku pergi. Suamiku maafkanlah diri ini aku pergi dan meninggalkan kewajibanku sebagai seorang istri dan juga seorang ibu. Suamiku yang memang ganteng ( he.. he.. ) dengan segala kesabaranya , pengertianya membuat aku semakin kuat.

Waktu itu pukul 01. 00 WIB, hari Senin tgl 12 Juni 2017, perlahan aku turun dari mobil temanku, yang karena kebaikan hatinya ak diberi tumpangan sehingga malam itu ak bisa kembali menginjak tanah Jogja setelah seminggu ak terdampar di kota Semarang untuk menunaikan tugas di Program PKB. Belum sempat kedua kaki ini sepenuhnya meninjak tanah terdengar teriakan, “ Ibu…. Ibu…” kudengar suara yang sangat akrab ditelingaku. Kulihat Ferra dan Nanda berlari kecil menuju kearahku. Pelukan dan ciuman dari mereka mampu menghapuskan lelahku. Suamiku dan kedua anaku telah menjemputku, akhirnya malam itu kami melanjutkan perjalanan pulang. Sesampai di rumah telah terdengar rombongan anak anak muda desa kami yang glothekan untuk membangukan warga untuk sahur. Ternyata sudah saatnya saur, akhirnya kami makan sahur, dan kemudian istirahat.

“Ayo cepat mandi, siapkan seragam dan sepatunya sudah siang, nanti terlambat.” Ferra yang kelas 4 bangun dengan malas malasan, adiknya yang kelas 2 hanya mengeliat saja. Selalu begini tiap pagi aduh bikin ribet aja. Akhirnya suasana rumah menjadi tenang setelah Ferra, Nanda sekolah, tinggal si bungsu yang masih tidur, dan suamiku membuka warungnya. Sambil duduk merapikan pakaian yang menggunung setelah satu minggu aku tinggal, terdengar dering WA berbunyi. “Mbak coba cek emailnya, undangan masuk belum untuk kegiatan Bimtek Literasi tanggal 15.” Itu WA dari bunda Umi. Aku langsung coba cek email saya eh teryata dah masuk dan benar di situ ada nama aku dan beberapa yang sudah saya kenal. Saat itu di bilang senang ya senang, dibuat susah ya susah campur aduk rasanya dah seperti nanonano pokoknya. Rasa lelah dari tugas yang kemarin aja masih terasa eh sudah dapat tugas baru lagi. Langsung terbersit nich dipikiran, celoteh anak anak nanti kalau aku sampaikan kabar ini, aku jadi tersenyum sendiri. Sebagai seorang guru ini merupakan kesempatan yang langka, yang tidak semua beruntung mendapatkan kesempatan sehebat ini. Disisi lain aku sedih harus berpisah lagi sama keluarga apalagi di bulan Ramadhan seperti ini, sungguh sedih. Lebih sedih lagi, ingat aku bukanlah seorang pujangga yang pandai merangkai kata. Oh tidak….. apa aku bisa, apa aku mampu berbagai bayangan mengerikan langsung masuk ke otak saya.

Setelah dapat restu suami dan anak anak. Akhirnya hari ini saat ini aku duduk besama, belajar bersama dengan teman-teman hebatku. Sungguh bangga aku bisa berada disini. Apapun yang terjadi aku harus berjalan ke depan, ini tugas mulia, singsingkan lengan baju. Yuk… belajar literasi… semangat… kita pasti bisa..

SALAM OLAHRAGA……. JAYA!!!!!!