Setangkai Kasih Putih (37)
Gurusiana menuju 180 (137)
Setangkai Kasih Putih ( 37 )
Oleh : Endang Handayaningsih
Pulang dari sekolahan, Ratih kaget. Bagus badannya sangat panas, dia menangis terus menerus. Katanya Mbak Darmi, Bagus juga diare. Ibu kost selalu menggendongnya, dia tidak mau digendong pengasuhnya. Bagus terus rewel, waktu tidurpun tidak mau ditidurkan. Mulai pagi,dia sudah lima kali buang air, dan cair.
Ratih segera memeriksakan Bagus ke dokter. Setelah diberi obat, tetap tidak berkurang diarenya. Panasnya juga tetap tinggi, badannya menjadi lemas. Ratih bingung,akhirnya siang itu dia mengajak dua buah hatinya pulang. Langsung membawa Bagus ke dokter, yang biasa menangani.
Dewa sangat kaget, dia langsung ke dokter menyusul Ratih. Sampai di tempat periksa, dokter merujuknya ke rumah sakit untuk penanganan lebih lanjut. Di rumah sakit Bagus diinfus, dia mengalami kekurangan cairan. Ratih menangis, dia merasa sedih melihat keadaan Bagus. Ratih merasa sangat bersalah,tidak dapat menjada buah hatinya.
Dokter mengatakan, penyebab diare Bagus karena botol susunya kurang bersih. Penuturan dokter membuat Ratih, semakin merasa bersalah. Di hatinya ada penyesalan,yang dalam sekali. " Maaf bunda sayang, bunda tidak mampu menjagamu !" Dengan lembut, Dewa bicara. " Sayang...ini bukan salah kamu. Jangan terlalu menyalahkan diri sendiri !" Tangisan Ratih semakin menjadi. " Aku yang salah mas, tidak dapat menjadi ibu yang baik. Aku yang lalai mas !"
Dewa memeluk erat istrinya, tanpa berkata sepatah katapun. Dia ingin menenangkan hati Ratih. Akhirnya Ratih tenang, setelah beberapa saat dalam pelukan suaminya. "Sayang... Kita harus percaya, Bagus kembali sehat. Yuk kita berdoa !" Mendengar ucapan suaminya, Ratih mengikuti dan mengambil sikap doa. Mereka berdoa di dekat Bagus yang sedang lelap.
Ratih dan Dewa usai berdoa, Bagus menggeliat. Dia membuka matanya dan tangan mungilnya, ingin meraih infus ditangannya. Ratih berusaha menahannya dengan lembut, Bagus tersenyum. Wajahnya tak lagi pucat, hati Ratih dan Dewa merasa tenang. " Bagus sudah lewat masa kritisnya, dia sungguh luar biasa !" Suara itu mengagetkan Dewa dan Ratih, saat mereka menoleh dokternya berdiri dengan senyum ramahnya.
Selama satu minggu, Bagus berada dalam ruang perawatan. Dia sudah kembali sehat, sudah boleh pulang. Pulang dari rumah sakit,sementara Ratih di rumah ibunya, Bagus dalam pengawasan eyangnya. Setiap hari Ratih pulang balik,dari tempat kerja.
Demi kesehatan Ratih, satu minggu setelah Bagus sembuh. Dewa usul agar Ratih kembali ke tempat kost. Semula dia menolak, ingin bersama dengan keluarganya. Karena Dewa dengan lembut meminta, akhirnya Ratih setuju. Dia dengan Bagus dan pengasuhnya kembali ke kostnya.
Belum satu minggu berada di kost, ada sesuatu yang membuat Ratih tidak nyaman. Ada seorang pemuda yang tinggal dekat sekolah, tempat dia mengajar mengganggunya. Dia semula tidak peduli, tetapi semakin hari semakin membuatnya kurang nyaman. Pemuda itu menunggunya di depan paviliun,tempat tinggalnya. Sampai Ratih minta kepada pemilik kost, untuk tinggal di rumah induk.
Merasa tidak nyaman, hatinya tidak tenang. Waktu suaminya datang,dia ceritakan semuanya. Tapi di Waktu ada suaminya, pemuda itu tidak ada dan tidak muncul. Dewa tetap ingin, Ratih tinggal di kostnya. Sampai dia periksa kesehatannya, dinyatakan betul betul sehat. " Percayalah, dia tidak akan berani mengganggu lagi. Lagi pula kan dia sudah diingatkan, oleh bapak kost !" Dengan berat hati Ratih mengikuti saran suaminya.
* * * * * * *( Bersambung )
Semeru Indah, 01 Oktober '20
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Ratih menghadapi konflik. Syukurlah Bagus kembali sehat. Tapi konflik mulai terlihat saat seorang pemuda sering mengganggunya. Semoga Ratih mendapat solusi terbaik.
Amiiin...Terima kasih Adikku, kunjungan dan krisannya. Salam literasi, selamat pagi.
Alur ceritanya, mantul! Sukses selalu, bunda!
Matur suwun Diajengku cantik, kunjungan dan krisannya. Salam literasi, selamat pagi.
Terima kasih Admin acc nya, semoga Berkah.