Endang Handayaningsih

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Setangkai Kasih Putih ( 23 )
Setangkai Kasih Putih ( 23 )

Setangkai Kasih Putih ( 23 )

Gurusiana menuju 180 (113)

Setangkai Kasih Putih (23)

Oleh :

Endang Handayaningsih

Tengah malam Ratih terbangun,dia masih dalam pelukan suaminya. Dia melepas pelukan Dewa, bangun dari tidurnya. Dewa menatap Ratih, tapi tetap diam. Dia menunggu, apa yang akan dilakukan istrinya.

Ratih tetap duduk dan diam,matanya menatap dirinya. Ratih mengira Dia sudah tidur,tidak menduga suaminya juga memperhatikan dirinya dalam kegelapan. Dewa tidak bergerak, dan melihat Ratih mengalihkan perhatian kepada putrinya.

Diciumnya si buah hati, yang terlelap dan tersenyum. Mungkin dia mimpi, bercanda dengan ibunya. Perlahan Ratih duduk kembali, dan menatap suaminya. Air matanyapun kembali menetes perlahan membasahi pipi, dia menahan Isak tangisnya.

Dewa tidak tahan, melihat istrinya. Akhirnya dia bangun dan memeluk Ratih. " Sayang, ada apa sebenarnya. Bicaralah, supaya aku tahu!" Dengan Isak yang tertahan, dia melepaskan suaminya. Dewa semakin bingung.

Ratih turun dari tempat tidur,menuju meja mengambil sesuatu dari dalam stopmap diberikkan pada suaminya. Melihat foto yang diberikan istrinya, Dewa menarik Ratih dalam peluknya, dicium dan dielus rambutnya. "Ratih, istriku sayang...dia itu peserta dari Malaysia, hanya ingin foto bersama peserta dari negara lain. Dia dengan peserta yang lain juga minta di foto, jadi tidak hanya dengan aku saja !"

Mendengar penjelasan suaminya,dia menatap sang suami dengan mata indahnya. " Betulkah begitu,maafkan aku mas !" Dewa meletakkan jarinya, di bibir Ratih. " Percayalah, tak akan pernah ada yang lain di sini !" Ucap Dewa, menunjuk dadanya.

Hati Ratih tenang, setelah mendapat penjelasan dari suaminya. Dia yakin dan percaya Dewa akan selalu setia kepadanya, karena untuk mendapat cintanya juga tidak mudah. Dengan penuh kesabaran, menyisihkan para saingannya. Sehingga mendapatkan cintanya, dan membawanya ke Altar Suci saling mengucapkan janji setia.

Malam itu suasana kembali menjadi damai,dipenuhi rasa cinta dan kasih. Tak ada lagi rasa gundah dalam hati, Ratih merebahkan kepalanya dalam pelukan suaminya, Dewa merasakan betapa tulus cinta Ratih kepadanya. Mereka berdua kembali menikmati , indahnya bulan madu.

* * * * * * *( Bersambung )

Semeru Indah, 07 September '20

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Wah...adem hati Ratih...keren banget Bunda cantik..

08 Sep
Balas

Amiiin...Matur suwun Diajengku... kunjungan dan apresiasinya.Salam literasi,sukses selalu.

08 Sep

so sweat. Semangat berliterasi, sukses selalu.

08 Sep
Balas

Matur suwun, supportnya...Salam literasi,sukses selalu.

08 Sep

So sweet banget ceritanya bunda

08 Sep
Balas

Terima kasih Diajeng ku cantik... Kunjungan dan apresiasinya. Selamat siang.

08 Sep



search

New Post