Tantangan hari ke 1  #Kolom

Guruku, Penebar Cahaya dan Kasih Sayang dalam Hidupku

Oleh : Endang Handayaningsih

#lombadesember2020.mediaguru.id

Kasih guru tak terbilang, sederet kata yang mengungkapkan kasih guru tidak ada batasnya. Semua guru memiliki kasih sayang yang tidak ada batasnya. Ungkapan itu sangat tepat dan pantas bagi para guru yang selalu mendidik dengan hati yang tulus.

"Guru pertama dan utama bagiku adalah orang tuaku, ayah ibuku "

Guru pertama. Karena kedua orang tuaku yang pertama mendidik, mengenalkan dan mengajari aku. Semua yang belum pernah aku tahu, beliaulah yang mengenalkan sehingga aku menjadi tahu.

Guru utama. Kedua orang tuaku, tidak pernah berhenti mendidik dan memberi contoh kebaikan. Sejak aku lahir hingga dewasa, bahkan sampai akhir hayatnya. Orang tua tetap memberikan cahaya kasih serta rasa tenteram, saat aku berduka. Tentu saja tanpa mengabaikan, terang dan cinta kasih-Nya.

Guru yang juga berperan sangat penting,adalah orang-orang yang ada di sekitarku. Saudara serta kerabat, teman-teman bermain. Termasuk lingkungan di sekolah taman kanak-kanak, pra sekolah.

Memasuki sekolah dasar, disini aku mulai belajar membaca dan menulis. Bagiku semua guruku di sekolah dasar,memiliki jasa yang sangat besar dan tak terlupakan. Dalam mendidik, mencerdaskan dan mengenalkan ilmu kepadaku untuk bekal masa depanku.

Di bangku SMP, semakin banyak ilmu yang aku dapatkan. Semua guru mengajar dengan hati,sabar dan telaten penuh kasih sayang. Dari sekian banyak guru, tanpa mengurangi rasa hormat kepada guru yang lain pastinya. Ada ibu guru yang paling berkesan dalam hati saya. Beliau adalah ibu guru yang mengajar kesenian, sangat cantik dan sabar. Penampilannya sangat sederhana, berkaca mata minus. Beliau Ibu Islamiati, nama yang sederhana tapi istimewa di hatiku. Menempati urutan ke dua setelah nama dua orang tuaku. Beliau berhati lembut, selembut hati ibuku. Yang sangat berkesan dari beliau, ketika mengajarkan lagu " Belaian Sayang " syairnya sangat menyentuh. Lagu itu aku kunyanyikan, saat menidurkan anak-anakku waktu kecil. Bahkan saat ini selalu kunyanyikan, saat menidurkan cucu-cucuku.

Aku sangat bersyukur dan terima kasih, memiliki guru-guru sangat baik.( pendidikan awal sampai di perguruan tinggi ).Walau Kadang ada yang keras dalam memberi pelajaran, aku menyadari semua itu demi kebaikan para muridnya.

Ibu bapak guru sudah mendidik, Tanpa kenal lelah. Penuh kasih dan sayang, tanpa mengenal waktu dan tempat. Demi masa depan putera Puteri negeri ini.

Hanya ucapan terima kasih yang mampu aku sampaikan, kepada ibu dan bapak guruku.Serta doa tulus, semoga sehat tetap dalam Berkah dan Kasih-Nya. Jasa ibu dan bapak guru tak akan pernah terbalas, namun abadi di dalam hati para muridnya.

* * * * * *

Semeru Indah, 10 Desember '20

Biodata Penulis.

Endang Handayaningsih, lahir di Nganjuk, 10-10-1954. Purna guru Agama Katolik ( SDN Tanjunganom 1, kec Tanjunganom, Nganjuk). Rumah, Perum Semeru Indah C.1 Loceret Nganjuk. Hp/wa: 081335551007.