Orang yang berjasa, dalam penampilan rapih kami adalah dia, orang yang berjasa dalam mewujudkan rumah agar sehat dan jauh dari kata berantakan adalah dia, orang yang ada dibalik layar lancarnya rumah tangga kami untuk urusan dapur dan lain-lain adalah dia, yah dia, dialah asisten rumah tanggaku yang sudah lumayan lama, bekerja ditempat kami.

Home sweet home, bahwa rumahku adalah istanaku, itulah yang membuat kami (aku, suami dan dua anakku) merasa betah dirumah, selepas beraktivitas diluar rumah. Rumahlah tempat kami bernaung dari panas dan teriknya matahari, rumahlah tempat ku berlindung dari hujan dan petir, rumahlah tempat kami beristirahat untuk tidur melepaskan penat setelah melakukan berbagai aktivitas, dan yang membuat rumahku nyaman adalah dia, asisten rumah tanggaku yang terampil.

Asisten rumah tangga adalah orang yang berjasa dalam mewujudkan rumahku bersih dan rapih, karena dia lah yang meringankan tugas rumahanku, aku merasa santai sebagai pemilik rumah, kenapa?, karena sudah ada Mpo (asisten rumah tanggaku) yang mengambil alih tugas rumahan ku yang seharusnya menjadi tanggung jawabku, namun, karena keterbatasanku sebagai ibu rumah tangga pekerja, akhirnya kuserahkan kepada asisten rumah tangga.

Maafkan aku suamiku, maafkan ibumu ini anak-anakku, karena tidak bisa menjadi seorang istri dan seorang ibu dengan maksimal, karena keterbatasanku sebagai manusia, yang tak mampu berperan ganda sebagai ibu rumah tangga dan sebagai wanita pekerja. Kegiatan mengajar dan lain-lainnya yang kadang menyita waktu, harus berangkat pagi dan pulang sore, membuatku lelah dan tak sanggup mengerjakan semua pekerjaan rumah, yang berat utamanya adalah nyuci dan nyetrika baju, lainnya aku masih bisa. Namun karena keterbatasan tenaga, bebenah, nyapu, ngepel, semua dikerjakan asisten rumah tangga, kalau masak kadang aku yang mengerjakan. Itupun tak setiap hari, karena anak-anakku ngga mau pada bawa bekel, dengan alasan dah pada dingin kalau di makan siang hari, akhirnya kesepakatan aku tidak memasak selain weekend, itupun kadang kami makan diluar juga.

Berkat ridho suami, yang tak mempermasalahkan ketidak berdayaanku mengurusi semua permasalahan dalam pengurusan rumah dan melimpahkannya pada asisten rumah tangga, membuat aku lebih maksimal dalam menjalankan peran dan profesiku sebagai seorang guru, namun, tentu saja aku tidak pernah melupakan akan kodratku sebagai seorang istri dimata suami, dan seorang ibu dimata anak-anakku, untuk mengurusi hal-hal yang bersifat penting dan pribadi, tetap menjadi tugasku seutuhnya sebagai seorang ibu.

Tak bisa kubayangkan kondisi rumahku, utamanya untuk urusan cucian dan setrikaan yang menggunung setiap harinya, jika tak ada asisten rumah tangga, bukan hanya angkat tangan, mungkin aku akan angkat kaki jikalau melihat pekerjaan rumah tangga yang nggak pernah ada habisnya, bukan menolak kodrat dan malas sih sebenarnya, tapi lebih ke sikap indahnya berbagi dengan sesama, utamanya yang membutuhkan dan lebih ke, aku punya uang, dan Dia (asisten rumah tangga) butuh uang, aku butuh orang yang bisa mengerjakan pekerjaan rumahku, dan dia butuh pekerjaan agar bisa menghasilkan uang, intinya disini kita barter karena dua-duanya saling membutuhkan, akhirnya bisa terjalin kerjasama antara asisten rumah tangga dan pemilik rumah.

Asisten rumah tanggapun juga manusia, maka tak jarang kadang melakukan berbagai macam kesalahan, seperti baju sobeklah akibat setrika yang terlalu panas, baju kelunturan lah, gelas piring pecah, dan lain-lain, tapi aku masih memakluminya.

Pernah suatu hari, karena kecerobohannya, ada tamu tak diundang ke rumahku, yang berniat menipu, dengan modal hipnotis. ARTku terhipnotis akhirnya laptopku melayang tanpa jejak, digondol penipu. Aku marah hari itu, kesal namun tak terlampiaskan, karena kecerobohan asisten rumah tanggaku, laptop yang isinya pekerjaanku digondol penipu, nasib, nasib, kerjaan ku dan file-filenya hilang tak berbekas, mau nangis, mau marah, semarah-marahnya, buat apaaaaa, hanya mengukir luka dihati ART ku, akhirnya kurelakan saja barang yang telah hilang, mungkin memang bukan rejekiku, sikapi saja dengan senyuman, dan berdoa semoga dapat yang baru. Alhamdulillah dua minggu kemudian aku bisa membelinya, terimakasih lovely hubby, yang telah menghadiahi ulang tahunku laptop, karena itu nyawaku untuk urusan pekerjaanku sebagai guru.

Asisten rumah tangga adalah sebuah profesi yang banyak dibutuhkan oleh ibu-ibu pekerja, apalagi yang masih punya anak kecil, yang murni butuh orang lain untuk menjaga, merawat serta mengurusi berbagai kebutuhannya, walaupun aku sudah tak mempunyai anak kecil lagi, tapi tetap aku butuh asisten rumah tangga, untuk mengerjakan berbagai pekerjaan rumahanku, yang tak bisa kukerjakan karena keterbatasan waktu dan tenaga, karena saling membutuhkanlah akhirnya terjalin kerjasama antara aku dan asisten rumah tanggaku. Betah atau nggak betahnya, baik atau tidak baiknya serta lama atau sebentarnya asisten rumah tangga di rumah kita, tergantung bagaimana kita memperlakukan asisten dengan baik saat bekerja dirumah kita.

Tips nya, agar asisten rumah tangga betah dirumah kita, rajin dan baik terhadap anak-anak yang kita tinggalkan dengan ART, maka perlakukanlah dengan baik ART kita, jangan itungan, jangan pelit, jangan bentak-bentak/berkata kasar jika ART melakukan kesalahan, hargai jerih payahnya, kasih reward secara berkala, niscaya dia akan betah bekerja dirumah kita, karena sang majikan memperlakukannya dengan baik sebagai manusia, nggak pelit dan saya sudah membuktikannya.

Selamat mencoba!!.

#PagikuIndahdiSetuBabakan Residence73P#