Di Balik Pintu Toilet
Di Balik Pintu Toilet
#tantangan menulis gurusiana@harike-1#cerpen
Mentari tak bersinar seperti biasanya. Bersembunyi. Tampak malu-malu untuk bangkit dari peraduannya. Kabut masih malas beranjak. Setia menyelimuti. Dingin basah udara pegunungan tetap lekat dengan kehidupan kami. Kehidupan yang sederhana. Memberikan kontribusi kepada negara. Untuk mencerdaskan anak bangsa.
Setelah sholat subuh, segera aku menghangatkan tubuh di perapian. Tak lupa agar api tak sia-sia, ku tutupi lubang tungku dengan cerek yang berisi air. Yah..... merebus air untuk membuat 2 cangkir kopi untukku dan untuk istriku.
Jarum jam menunjuk pukul setengah 6. Bergegas aku ke pemandian air hangat. Selain membuang rasa dingin juga sekalian terapi agar tubuh lebih sehat. Air hangat yang mengalir asli dari kaki gunung.
Setengah jam kemudian aku telah sampai di rumah kembali. Berdandan rapi. Berseragam keki karena hari itu adalah hari Senin. "Harus berangkat lebih gasik," gumamku.
"Makan pagi dulu, kan mau upacara," terdengar suara dari dapur.
Tanpa menjawab, sesaat kemudian aku sudah berada di dekat di mana sudah disiapkan makan pagi untukku.
Belum tepat pukul setengah 7 sudah ku langkahkan kaki menuju rumah keduaku. Hanya 20 langkah sampai. Masuk ruang guru sebentar. Kemudian menyambut generasi emas di depan gerbang sekolah.
Setelah upacara bendera selesai, kegiatan belajar mengajar pun segera di mulai. Kebetulan aku mengajar kelas 6. Harus fokus mempersiapkan anak-anak untuk menghadapi ujian akhir.
Saat istirahat, ada yang mengganggu kenyamananku. Terasa harus dikeluarkan dari perut. Lalu aku pulang karena rumahku dekat plus tidak biasa ku lakukan di sekolah.
Ku cari ke mana celana kekiku berada. Tadi ku gantung di capstok depan kamarku. Capstok yang biasa untuk meletakkan kopiah, topi, ikat pinggang.
"Apa aku lupa meletakkan?" pikirku.
Satu-satunya seragam keki yang aku punya. Karena pada saat itu pergantian seragam dari blue black ke keki. Takut tidak rapi juga makanya aku ganti celana rumah sebelum masuk toilet. Tak ada respon juga dari anggota keluarga yang saat itu ku temui. Seperti tak ada masalah dengan tingkahku yang ke sana ke mari. Dan agak tergesa juga karena harus kembali mengajar.
Huppp.....
Pandanganku jatuh pada tetesan air.
Tes . . . tes . . . terdengar agak gemericik. Lalu ku urut ke atas.
Woow....
Seperti tak percaya.
Ada hanger tergantung. Ku amati. Dan betul. Tidak salah. Yang di jemur adalah celana keki yang baru saja ku cari ke sana kemari.
Siapakah gerangan pelakunya. Dan harus pakai apa saat kembali mengajar.
Apa boleh buat. Akhirnya aku kembali ke sekolah dengan seragam yang tidak seharusnya dipakai di hari Senin.
Sampai di sekolah, teman-temanku ternganga. "Lawakan apa lagi ini," ada yang meledekku. Kebetulan aku dikenal teman-temanku sebagai guru yang suka membuncah suasana dengan canda tawa.Tapi saat itu aku betul-betul mati gaya. Tak bisa melawak. Meski semua yang melihat tertawa terpingkal-pingkal. Karena meski guru yang pelawak, aku selalu berusaha mengikuti peraturan yang ada.
"Memang teladan menantumu Mbah," ledek guru olah raga di sekolah kami.
"Mungkin karena mengganggu pandangan mata, jadi dicuci sekalian celanamu Mbah," sahut guru yang lain.
Akhirnya ku selesaikan tugasku hari itu dengan kostum yang nyleneh. Setengah hari keki, setengah lainnya blue black.
Banjarnegara, 4 Oktober 2020; 13.20
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Kereeen ceritanya, Bunda. Sukses selalu. Salam literasi
Terima kasih pak. Salam literasi juga
Hebat, ada orang yang rajin bebenah dan membersihkan rumah. Salam sukses.
Salam sukses juga