Emiwati

Emiwati, S. Pd. adalah alumni Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni, Universitas ...

Selengkapnya
Navigasi Web
UNSUR PEMBANGUN PUISI
Menulis untuk Berbagi

UNSUR PEMBANGUN PUISI

# Tantangan Gurusiana

# Hari Ke-31

UNSUR PEMBANGUN PUISI

 

Puisi adalah karya sastra yang singkat dan padat, memuat ungkapan perasaan dengan bahasa (diksi) yang bermakna mendalam, puitis, mengandung irama, rima, dan ritme dalam penyusunan baris dan baitnya.

 

 

Untuk memahami makna puisi, maka kita perlu memahami unsur-unsur pembangun puisi. Unsur pembangun puisi, secara umum terbagi menjadi unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik.

 

 

Unsur Intrinsik terbagi menjadi dua, yaitu struktur fisik dan struktur batin.

 

 

Struktur Fisik terdiri atas Tipografi, Diksi, Imaji, Kata Konkret, Bahasa Figuratif, Rima dan Irama

 

 

Struktur Batin Puisi terdiri atas Tema, Rasa, Nada, dan Amanat. Sedangkan Unsur Ekstrinsik Unsur Biografi, Unsur Sosial, dan Unsur Nilai.

 

 

A. UNSUR INSTRINSIK

 

 

Unsur intrinsik adalah unsur-unsur yang terdapat secara nyata di dalam teks puisi. Unsur intrinsik pada puisi memiliki ada dua struktur Fisik dan Struktur Batin.

 

 

 

1. SRUKTUR FISIK

 

Struktur fisik puisi adalah unsur pembangun puisi yang bersifat tampak secara nyata dan dapat ditemukan langsung di antara kata-kata dalam teks puisi. Berikut pemaparan sruktur fisik puisi.

 

1) Tipografi

 

Tipografi (perwajahan puisi) yaitu bentuk tatanan penulisan puisi, seperti halaman yang tidak dipenuhi kata-kata, rata kanan, rata kiri, bentuk tulisan yang kadang teratur, kadang zig zag, dan kalimat yang tak selalu diawali dengan huruf kapital dan diakhiri dengan titik.

 

 

Seringkali seorang penyair kontemporer mengekspresikan gejolak perasaannya dengan menonjolkan aspek visual puisi di samping melalui kata-kata. Seperti puisi tipografi yang lebih mementingkan sisi visual pada puisi. Sehingga lahirlah perwajahan puisi yang berupa perahu, guci pohon, dan lainnya.

 

2) Diksi

 

Diksi adalah pemilihan kata. Setiap karya sastra, entah puisi, prosa, novel, perlu memperhatikan pemilihan diksi yang tepat dengan cara memahami karakter diksi pada setiap jenis karya sastra yang berbeda-beda.

 

 

Karena puisi cenderung bukan karya tulis naratif atau deskriptif, maka pilihan kata pada puisi harus diperhatikan secermat dan setepat mungkin. Pemilihan kata atau diksi berkaitan erat dengan makna, keselarasan bunyi, dan urutan kata.

 

3) Imaji

 

Imaji adalah gambaran, kesan, atau apa yang ada dalam pikiran kita ketika kita membayangkan atau mengingat sesuatu. Imaji bisa berupa gambaran visual, suara, bau, rasa, atau kombinasi dari semua indra tersebut.

 

 

Imaji (citraan) adalah kata-kata yang dapat mengungkapkan sebuah pengalaman indrawi seperti penglihatan (visual), pendengaran (auditif), atau perasaan (imaji taktil).

 

 

Nilai puisi ditentukan juga oleh pemilihan kata-kata yang bisa membangkitkan imajinasi para pembaca. Tanpa imaji, puisi akan terasa hambar dan mati.

 

 

Imaji bisa dimunculkan dengan menghadirkan benda-benda konkret dengan memposisikannya dalam bentuk personifikasi atau metafora.

 

4) Kata Konkret

 

Dalam sastra, kita mengenal kata abstrak dan kata konkret dengan makna yang berlawanan. Kata abstrak lebih memerlukan pendalaman pemahaman karena sifatnya yang tidak nyata.

 

 

Berkebalikan dengan kata abstrak, kata konkret merupakan kata yang memiliki rujukan berupa objek yang dapat diserap oleh panca indera. Ciri-cirinya, kata konkret memiliki makna yang bisa diraba, dirasa, didengar, dicium, atau dilihat.

5) Bahasa Figuratif

 

Bahasa figuratif sama dengan majas, yaitu kata-kata yang bersifat konotatif untuk menimbulkan efek-efek tertentu. Pada puisi, majas banyak digunakan untuk memperindah pada aspek pemilihan kata.

 

 

Selain itu, majas juga digunakan untuk menyampaikan suatu pesan dengan cara memancing imajinasi pembaca dengan menggunakan kiasan untuk mewakili pikiran dan perasaan seorang penulis.

 

 

Ada banyak sekali jenis majas yang digunakan dalam karya sastra yang terdiri dari majas perbandingan, majas pertentangan, majas sindiran, dan majas penegasan.  Selengkapnya seputar majas.

 

6) Rima dan Irama

 

Rima dan irama dalam puisi akan membentuk keselarasan bunyi yang harmonis dan padu untuk membangun satu kesatuan makna yang utuh. Irama timbul karena pengulangan bunyi (rima) yang berturut-turut dan bervariasi.

 

a) Rima

 

Rima (persajakan) yaitu pengulangan bunyi yang teletak dalam larik sajak atau akhir sajak. Rima memiliki peran dalam menghadirkan keindahan puisi. Ada banyak jenis pola rima seperti a-b-a-b, a-a-b-b, atau yang lainnya. Contoh Rima :

 

Angin pulang menyejuk bumi, Menepuk teluk menghempas emas, Lari ke gunung memuncak sunyi, Terayun-ayun di atas alas. (Amir Hamzah)

 

b) Irama

Irama adalah permainan bunyi pada akhir kata, frasa, atau kalimat. Nada-nada pada puisi biasanya digunakan secara serentak dan berkesinambungan untuk membangun suara yang harmonis.

 

 

Ada namanya metrum, yaitu irama yang sifatnya tetap. Dalam metrum, pergantian irama sudah ditentukan antar baris atau alineanya. Tekanan nada tinggi rendah sudah di tentukan.

 

 

Vokal dan konsonan pada setiap akhir baris puisi sudah ditentukan. Suku kata pada akhir baris pun sudah ada polanya. Puisi yang menggunakan metrum yang ketat seperti tembang-tembang jawa dan macapat.

 

Ada namanya ritme, yaitu irama yang disebabkan perubahan nada tinggi rendah secara teratur. Berbeda dengan metrum yang sifatnya tetap, pola ritme tak selalu sama.

 

Ritme merupakan hasil kombinasi semua jenis nada, intonasi, dan tekanan sehingga menghasilkan suara yang harmonis.

 

 

B. STRUKTUR BATIN

 

Kebalikan dari struktur fisik, struktur batin merupakan unsur pembangun puisi yang tidak nampak secara langsung pada penulisan puisi. Struktur batin puisi terdiri dari :

 

1. Tema

 

 

Puisi merupakan bentuk karya sastra yang sarat akan pesan moral yang terbungkus dalam tema tertentu. Tema adalah gagasan pokok yang dikemukakan penyair dalam puisi. Gagasan ini  merupakan landasan pemikiran penyair dalam menciptakan karya puisi.

 

 

2. Rasa

 

Ketika menulis puisi, seorang penyair akan mengangkat satu tema dan pokok permasalahan. Rasa (feel) adalah sikap penyair terhadap pokok permasalahan pada puisi yang dibuat.

 

Pengungkapan suatu pokok permasalahan dan sikap terhadap permasalahan tersebut bergantung pada kemampuan teknis dalam membuat puisi. Selain itu dipengaruhi pula oleh pengetahuan, pengalaman, kepribadian, serta latar belakang sosial dan psikologis penyair.

 

4. Amanat

 

Amanat adalah pesan inti dari penyair yang ingin disampaikan kepada pembaca melalui puisi. Amanat menjadi dasar dan tujuan yang mendorong penyair menciptakan puisi tersebut.

 

C. UNSUR EKSTRINSIK

 

Berlawanan dengan unsur intrinsik puisi, unsur ekstrinsik adalah unsur-unsur pembangun puisi yang berada di luar naskah puisi yang memberikan pengaruh keberadaan karya sastra sebagai karya sastra tersebut. Berikut tiga jenis unsur ekstrinsik puisi.

 

1) Unsur Biografi

 

Unsur biografi adalah latar belakang penyair atau penulis puisi. Latar belakang penulis sangat berpengaruh pada karakter sebuah puisi, entah si penulis dari keluarga miskin, kaya, rakyat pinggiran, atau bangsawan.

 

2) Unsur Sosial

 

Unsur sosial sangat erat kaitannya dengan kondisi masyarakat. Ketika seorang penulis berada dalam masyarakat yang berbuat kerusakan, ada kemungkinan ia akan membuat puisi yang berisi kritikan atau nasihat kepada masyarakat.

 

 

3. Unsur Nilai

 

Unsur nilai mencakup pada nilai-nilai pendidikan, seni, politik, sosial, budaya, dan lain-lain. Unsur nilai yang terkandung dalam puisi adalah daya tarik yang sangat mempengaruhi baik tidaknya puisi.

***

 

 

Tanpa memperhatikan unsur-unsur pembangun puisi, kita mungkin akan kesulitan membuat atau memahami puisi. Semoga kita mampu menciptakan dan memahami/memaknai puisi dengan lebih baik.

Selamat berkarya

Berpuisi?  Kita pasti bisa ....

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Kereeen tulisannya, bermanfaat, Bunda. Salam literasi

23 Oct
Balas

Makasih Bapak, memenuhi tagur sekaligus materi PJJ. Semoga bermanfaat. Salam literasi

23 Oct

Komplit, keren banget. Terima kasih sudah berbagi ilmu

23 Oct
Balas

Makasih Pak, Alhamdilillah jika manfaat. Salam literasi

23 Oct

Keren, ko yang Sayo cari uni

23 Oct
Balas



search

New Post