Hidup ini harus seimbang antara dunia dan ukhrowi. Waktu yang dua puluh empat jam semestinya dikelola dengan baik. Mengawali hari dengan rutinitas ibadah . Menyelesaikan pekerjaan domestik. Menyelesaikan peran sebagai seorang istri, memasak untuk suami, mengelola kegiatan rumah tangga. Peran sebagai ibu dilaksanakan dengan berkomunikasi jarak jauh melalui sosial media dan alat telekomunikasi.

Malam hari masih berkesempatan menjadi panitia pengajian yang diadakan masjid Al Mursyid. Pengajian dikemas dalam bentuk majelis sholawat. Sholawat Sobo Langit itulah nama majelisnya. Pengajian menjadi lebih bermakna dengan pemberian tausiyah dari ustadz Misdi Nur Hasan. Ciri khas suaranya yang menggelegar mengetuk hati setiap pendengarnya. Hidup ini harus bermakna , apapun yang kita lakukan niatkan ibadah. Ibadah yang menjadi motivasi diri kuat melahirkan keikhlasan tanpa batas . InsyaAlloh keberkahan hidup akan didapat .

Masyarakat yang mendatangi pengajian membludak, sebagai bukti bahwa kita membutuhkan siraman rohani. Pengajian dilengkapi suguhan tarian sufi. Penari adalah seorang laki laki paruh baya dengan pakaian putih, bercelana putih, topi panjang hitam, berputar putar pelan pelan semakin cepat dan cepat. Tiada henti berputar putar seolah menunjukkan bahwa perputaran hidup ini sangat cepat. Sebagai manusia harus cermat mengisi kehidupan ini dengan sesuatu yang bermanfaat sebagai bekal kehidupan kelak. Wallohua'lam bisowwab.