emi priyanti

Emi Priyanti lahir di Brebes, 24 Agustus 1968. Masuk SDN Penjaringan 08 Pagi Jakarta tahun 1975, lulus dari SDN Pejagala...

Selengkapnya
Navigasi Web
Siap-Siap Masuk SD
Sambil berjalan berlatih menyanyi dan menari seperti kupu-kupu yang lucu

Siap-Siap Masuk SD

Tantangan Menulis 365 Hari

Hari ke-106

Sudah dua bulan kami sekeluarga membantu Dara mempersiapkan diri supaya diterima di SDSN yang satu atap dengan TK tempatnya belajar dua tahun. Kupesankan pada kakak-kakaknya untuk tiap hari bermain sekolah-sekolahan, jualan-jualan, rumah-rumahan, dan boneka dengan selalu menyelipkan kegiatan berhitung, membaca dan menulis sederhana. Kuminta juga mereka bernyanyi beberapa lagu kanak-kanak yang berbahasa Inggris. Lagu kanak-kanak Pak A.T. Mahmud dalam kaset Tasya Kamilla kuperdengarkan tiap hari. Lagu nasional juga kami nyanyikan bersama berganti-gantian. Kubelikan lembar-lembar gambar dan tulisan buah-buahan, binatang, dan angka, serta abjad dalam bahasa inggris.

Sepulang ngajar, kuturunkan belanjaan dari becak. Anak-anak bergegas membuka pagar sambil teriak memanggil ibu..ibu...

“Hore...Ibu pulang!!”, lonjak Dara senang.

“Ibu beli buah apa?” tanya Dhira sambil membawa plastik belanjaan. Kuberikan uang kepada abang becak yang ikutan tertawa senang memuji anak-anak yang lucu dan riang.

“Ibu beli kue apa?” Dini tak mau kalah bertanya. Aku tersenyum sambil mengajaknya masuk.

Aku pun menuju ke dapur diikuti tiga bocah mungil yang terus berkicau dengan riang.

“Tebak-tebakan dulu ya.... Yang bisa nebak betul tiga, baru Ibu kasih.”

“Oke....” jawab mereka sambil duduk mengeliling di lantai dapur.

“Ini namanya sayur apa?”

“Wortel,” kata Dhira dengan benar.

“Ini apa?” lanjutku lagi.

“Brokoli,” jawab Dhira dengan benar lagi.

“Kakak Dhira, jawabnya gantian dong. Masa Kakak Dhira terus.” protes Dini. Sementara Dara masih melihat.

“Kan cepet-cepetan. Makanya cepetan jawabnya.” kata Dhira membela diri.

“Ini apa ayoooo?”

“Kentang,” jawab Dini benar.

“Ini?”

“Daun bawang sama seledri,” jawab Dhira dengan benar sambil lompat senang. Dia pun meminta hadiahnya. Kuberikan kue lapis dan kue bolu tanpa susu. Kutanyakan pada adiknya nama kue itu.

“Kue lapis ama kue bolu,” jawab Dini dengan benar. Dara memperhatikan dengan mata dan kepala terus bergerak mengikuti benda.

“Aku boleh makan sekarang, Bu?” tanya Dhira.

“Kalau bareng-bareng lebih bagus.”

“Ini apa?”

“Pisang,” jawab Dara cepat.

“Pintar... ayo, ini apa?”

“Telor ayam kampung,” jawab Dini cepat sambil melompat meminta kue.

“Cuci tangan dulu pake sabun ya...” ujarku mengingatkan keduanya.

“Aku?” tanya Dara kebingungan melihat kakaknya sudah memegang kue.

“Nah, kamu sebut yang tadi kamu ingat ya!” ujarku sambil tersenyum.

“Ini pisang, ini wortel, itu kue bolu, itu kue lapis.” jawab Dara benar. Kuberikan jempol dan senyuman. Dara pun tersenyum sambil minta kue. Ia pun menerima lalu mencuci tangan. Kuajak mereka duduk ngobrol di teras sambil makan kue. Kuminta si mbak masak sop dan menggoreng tempe berselimut kesukaan anak-anak.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Habis Corona dara bisa masuk SD

14 May
Balas



search

New Post