Emilia Trias Ananda

“Kalau kamu bukan anak raja dan engkau bukan anak ulama besar, maka jadilah penulis”(Imam Al-Ghazali) Emilia Trias Ananda, lahir di Kota Payakumbuh...

Selengkapnya
Navigasi Web
TEH MANIS TEA TIME
Sumber : https://www.grid.id/read/042380451/masih-mau-minum-teh-manis-sebagai-menu-sarapan-setelah-baca-fakta-ini-siap-siap-terima-akibatnya-yang-bikin-syok

TEH MANIS TEA TIME

#tagur-272

TEH MANIS TEA TIME

oleh : EMILIA TRIAS ANANDA

Saya termasuk penyuka teh. Teh panas ataupun the dingin. Kalau separoh panas separoh dingin saya kurang suka ( ndak tahu saya membahasakan teh panas yang ditinggal sedang panas-panasnya lalu tetiba ingat. Hehehe ) Teh panas enak dinikmati saat hari sejuk, di pagi hari misalnya. Tapi bagi saya lebih masuk feelnya ketika hari panas minum teh panas. Seru sekali. Begitu juga es teh ditambah cincau tak dapat saya katakan enaknya.

Tadi sehabis ngajar jam terakhir maulah minum teh es. Sudah berniat sih. Lalu turunlah hujan deras. Tapi keinginan saya untuk minum teh es tak surut. Hehehe. Walau tadi sekilas tercium wangi bawang dan aroma mie rebus ditengah hujan lebat. Teh es tak terkalahkan.

Pulang dan tetap milih teh es panas. Kok bisa-bisanya saya begitu menyukai teh ya. Walau sudah dapat warning dari dokter gigi. Mengurangi asupan teh. Tapi susah juga berpindah ke lain minuman. Kemarin waktu ke Surabaya yang saya cari teh melati yang harum itu. Beli dua kotak besar. satu untuk di bagi-bagikan. Satu lagi disimpan. Eh… proteslah anak-anak. Padahal mau dihemat-hemat begitu.

Bicara minum teh jadi ingat tea timenya orang Inggris. Tea time itu sendiri adalah waktu minum teh. Tak hanya minum teh saja tapi juga ditemani cemilan manis. Samalah dengan kita, sore hari minum teh ditemani gorengan atau pagi hari minum teh juga ditemani penganan. Beda kalau Ramadhan, bagi saya macam manapun minuman untuk berbuka tersedia bai saya teh manis panas sudah bisa membangkitkan energi kembali.

Kebiasaan minum teh terlepas dari manfaat dan mudaratnya bagi saya tak ada salahnya minum secangkir teh panas pagi sebelum beraktivitas dan memberi semangat pagi. Tak perlu banyak gula. Teh goyangpun jadi. Kebiasaan kita beda-beda. Kita yang tahu kebutuhan tubuh kita. Untung Anna Maria Russell, Duchess of Bedford pelopor tradisi tea time di Inggris sudah tiada. Kalaulah tahu dia gaya orang sekarang minum teh entahlah apa yang terjadi. Dulu kan kalau mau tea time harus dilakukan secara elegan, tanpa memercikkan teh, membuat sendok dan cangkir berdenting, dan selalu memakai serbet. Menyantap camilan harus dilakukan perlahan-lahan, tanpa terlihat sebagai orang yang kelaparan. Pada masa itu, seorang pria dan wanita dinilai dari caranya minum teh. Kalau sekarang dikemasan plastik, bisa diminum sambil berkendara. Yuhuu… Mau teh lagikah?

Payakumbuh, malam di Rabu 9 November 2022

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Mantap ulasannya keren

09 Nov
Balas



search

New Post