#tagur-142

PELAJARAN DARI SEGELAS TEH MANIS PANAS

oleh : EMILIA TRIAS ANANDA

Pernah kejadian dulu saking semangatnya buat teh panas manis, langsung saya tuangkan air yang mendidih itu ke gelas yang berisi teh celup dan gula pasir. Apa yang terjadi berikutnya membuat saya terpana dan terbengong. Gelasnya pecah tapi pecahnya estetik. Pas dibagian bawannya berpisah dengan bagian atas gelas seperti dipotong begitu. Dan teh manisnya pun buyar.

Saya tak menyangka juga gelas akan pecah begitu secara sebelumnya aman-aman saja kalau buat teh panas. Namun belakangan saya tahu dengan meletakan sendok besi ( eh… apa iya namanya sendok besi?) ke dalam gelas akan meminimalisir pecahnya gelas karena panasnya tak langsung di serap gelas namun pindah dulu ke sendok. Sederhana bukan. tapi bagi yang tak tahu macam saya dulu ya main siram langsung saja ke gelas.

Banyak sekali pengetahuan praktis yang kita perlukan dalam kehidupan tidak didapatkan di bangku sekolah tapi dari pengalamansehari-hari di sekitar. Mungkin dalam pelajaran IPA di sekolah dulu tentang perpindahan kalor tak saya dengar contoh kalau menuangkan air panas ke gelas ya letakkan dulu penghantar panas dalam gelas.

Belakangan saya juga dapat ilmu mendinginkan air panas di gelas dengan cepat. Cukup aduk air dalam gelas dengan sendok tapi cara mengaduknya bukan di putar namun bolak balik airnya zigzag begitu. Dijamain airnya cepat dingin.

Pernah juga gelas di rumah yang diletakkan bertumpuk tidak bisa lepas. Ternyata cara terbaik untuk melepaskannya adalah dengan meletakan es batu ke dalam gelas. Tunggu hingga gelas bagian dalam dingin dan mulai menyusut. Setelahnya gelas bisa dilepaskan.

Banyak hal-hal kecil penting dalam kehidupan kita temui dikeseharian. Kadang ilmunya tak sepenuhnya kita peroleh dalam pendidikan formal di sekolah. untuknya kita memerlukan keterampilan khusus atau bahasa kerennya soft skill. Keterampilan-keterampilan penting yang dapat kita pelajari dan kita asah di rumah, di sekolah dan saat hidup besosialisasi di tengah masyarakat.

Kita tidak tahu di bagian bumi mana Allah akan letakkan kita nantinya setelah sekolah dan kuliah. Bahkan ada kemungkinan kita bersekolah dan kuliah di rantau orang. Praktis keterampialn-keterampilan hidup penting kita kuasai dengan baik. Baik itu cara berkomunikasi dengan orang lain, bagaimana bekerjsama dengan orang lain, bagaimana menemukan passion kita serta bagaimana mana cara mengelola emosi. Kadang semua itu tidak dipelajari di bangku sekolah.

Jadi tugas kita sekarang sebagai orang tua adalah membekali mereka dengan keterampilan-keterampilan hidup yang bisa mereka pakai dalam hidup mereka kedepannya. Menyiapkan mereka agar bisa survive bertahan dalam kondisi apapun dengan keterampilan yang ada.

Punya anak empat dengan passion berbeda-beda tiap anak membuat saya dan suami harus belajar banyak lagi untuk membersamai mereka. Kini baru terasa disaat sulung kami yang insyaAllah akan melanjutkan sekolah ke luar daerah alias merantau. Berharap Ahda bisa beradaptasi dengan lingkungan bak kata pepatah dimana bumi dipijak disitu langit dijunjung. Semangat kakak. Doa kami selalu menyertai.

Payakumbuh, sore di Sabtu 2 Juli 2022